Ada Fenomena Atmosfer, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 6 Februari
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada cuaca ekstrem.
Peringatan tersebut menyusul adanya fenomena dinamika atmosfer hingga 6 Februari 2023.
“Kalau kita melihat dari dinamika atmosfer bahwa saat ini kita melihat bahwa minggu ini itu Madden Julian Oscillation itu sudah aktif kembali yaitu sejak kira-kira akan berakhir nanti tanggal 6 Februari,” ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangannya, Kamis (2/2/2023).
Menurut Guswanto, fenomena dinamika atmosfer akan membawa awan-awan konvektif yang menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
“Jadi, ini dan Julian Oscillation ini membawa dampak terbentuknya awan-awan konvektif yaitu di sekitar wilayah barat dan tengah untuk Indonesia,” katanya.
BMKG juga mengidentifikasi adanya beberapa Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia, sebelah barat daya Lampung.
“Ini beberapa hal lain konvergensi yang terjadi di barat wilayah Indonesia dan tengah inilah yang membawa dampak terhadap peningkatan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Guswanto mengimbau masyarakat tetap tenang terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Ini artinya perlu diwaspadai untuk terjadinya cuaca ekstrem. Jadi, tidak perlu kita terlalu keras terhadap potensi bencana hidrometeorologi, yang penting adalah bagaimana memastikan kesiapsiagaan kita sendiri menghadapi cuaca ekstrem,” katanya.
“Pertama, misalkan mengenali lingkungan kita tempat tinggal kita, yang kedua melihat bagaimana perubahan cuaca harian hari demi hari bahkan jam demi jam berdasarkan informasi yang diberikan oleh BMKG,” kata Guswanto.
Masyarakat juga diminta melakukan penataan lingkungan yang lebih ramah terhadap bencana, sehingga bisa meminimalisir bencana jika dilanda cuaca ekstrem.
“Kemudian barangkali juga seperti melakukan pemangkasan pohon dan lain sebagainya. Dan yang terakhir adalah kita harus tune in dalam informasi yang disampaikan oleh beberapa stakeholder pemerintah misalkan dalam koordinasi bencana seperti apa, dalam informasi peringatan dini seperti apa dan lain seterusnya,” pungkasnya.