Amukan Badai Daniel Tewaskan Setidaknya 200 Orang di Libya

Amukan Badai Daniel Tewaskan Setidaknya 200 Orang di Libya
Pedomanrakyat.com, LIBYA – Palang Merah Libya mengatakan setidaknya 200 orang tewas setelah badai dahsyat menyebabkan banjir di Libya.

Namun, pemimpin pemerintah Libya timur, yang tidak diakui secara internasional, mengatakan kematian “melebihi 2.000 orang”.

Badai Daniel menghantam negara Afrika Utara pada Minggu (10/9/2023), mendorong pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat ekstrem.
 Tujuh personel militer Libya hilang selama upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.
 Para pejabat di Libya timur telah memberlakukan jam malam, sementara sekolah-sekolah dan toko-toko diperintahkan tutup.

Kota-kota di bagian timur Benghazi, Sousse, Derna dan Al-Marj terkena dampak Badai Daniel.

Selain meningkatnya jumlah korban tewas, Palang Merah Libya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa sedikitnya 150 rumah telah hancur.

Menurut kantor berita Reuters, kepala jaringan kemanusiaan Bulan Sabit Merah mengatakan setidaknya 150 kematian terjadi di Derna saja.

Dua bendungan di Derna – rumah bagi sekitar 100.000 orang – dilaporkan runtuh, menenggelamkan sebagian besar wilayah dan menenggelamkan beberapa warga.

Akibatnya, pihak berwenang menyatakan pelabuhan itu sebagai “kota bencana”.

“Yang hilang mencapai ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000… seluruh lingkungan di Derna telah hilang, bersama dengan rumah mereka, tersapu air,” terang Perdana Menteri (PM) Libya Timur Osama Hamad kepada saluran televisi Libya, beberapa jam setelah pemerintahannya mengatakan jumlah korban tewas lebih dari 150 orang.

Hamad tidak memberikan sumber mengenai angka-angkanya. Selain daerah di timur, kota Misrata di bagian barat juga termasuk di antara wilayah yang dilanda banjir.

Video badai yang belum diverifikasi telah beredar secara online, termasuk klip yang menunjukkan derasnya air banjir yang menyapu seorang pria. Rekaman lain menunjukkan pengemudi terjebak di atap mobil mereka.

Selain sekolah dan toko, empat pelabuhan minyak utama ditutup karena badai tersebut.

Berita Terkait
Baca Juga