Anjal dan Gepeng Merajalela di Tengah PSBB, Dewan Dorong Penyelesaian Komprehensif

Anjal dan Gepeng Merajalela di Tengah PSBB, Dewan Dorong Penyelesaian Komprehensif

Pedoman Rakyat, Makassar – Maraknya anak jalanan (anjal), pengemis, dan gelandangan berkeliaran di jalan-jalan protokol Kota Makassar saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung menjadi kontradiktif dengan aturan yang dibuat.

Ketua Komisi D DPRD Makassar, Wahab Tahir menuturkan anjal dan gepeng telah menjadi rutinitas tahunan yang berulang-ulang, terlebih saat memasuki Ramadan dan jelang lebaran.

Untuk itu Wahab menekankan penyelesaian anjal dan gepeng harus dengan cara komprehensif. Artinya tidak hanya asal tangkap, didata lantas kemudian dilepaskan. Sehingga tidak heran kaum marjinal ini akan kembali turun ke jalan meminta belas kasih pengguna jalan.

“Anjal ini kan sebuah rutinitas tahunan yang berulang-ulang terus dalam setiap event keagamaan dan budaya di kota Makassar,” ujar Wahab Tahir di Gedung DPRD Kota Makassar, Senin (11/5/2020).

“Dari awal saya katakan anjal dan gepeng ini penyelesaiannya harus komprehensif tidak boleh tangkap dan lepaskan. Harusnya tangkap dan bina mereka. Supaya mereka punya keahlian sehingga tidak lagi harus mengemis,” urainya.

Akar masalah dari kasus anjal dan gepeng ini harus digali lebih dalam lagi. Wahab mengatakan anggaran untuk mengurusi kaum marjinal tidaklah sedikit. Sehingga diharapkan pemerintah dalam melakukan penertiban, substansi kebutuhan mereka harus terlaksana.

“Harusnya kita mengetahui akar masalahnya apa, jangan kita anggarkan terus biaya, lakukan penertiban-penertiban tapi substansi kebutuhan mereka tidak terlaksana. Untuk apa mereka diberikan bantuan sosial, toh mereka juga akan turun juga, ini soal kepuasan,” tegas Ketua Fraksi Golkar Makassar ini.

Oleh segelintir orang event agama dan budaya dianggap sebagai sebuah potensi pendapatan, jadi anjal dan jadi pengemis. Dengan begitu, menurut Wahab, solusinya tangkap mereka lalu lakukan pembinaan serius.

Pasalnya, anjal dan gepeng tak hanya terancam wabah Covid-19 tapi juga berpotensi terjangkit penyakit lain yang bahkan lebih berbahaya dari Corona.

“Potensi penyakit bagi anjal bukan cuma covid19, dia tiap hari menghirup udara buangan kendaraan bermotor, mereka main di pinggir jalan dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Makanya sejak dulu, ia mendorong penyelesaiannya harus komprehensif tidak boleh hanya sektoral, harus bekerjasama dengan dinas-dinas terkait untuk membantu membina anjal ini.

Yang kedua pemerintah harus menutup pintu masuk orang dari luar yang ingin berprofesi sebagai anjal dan gepeng di kota Makassar.

Berita Terkait
Baca Juga