Atasi Lonjakan Harga Pangan, Seto-Rezki Siapkan Kolaborasi Regional dan Hilirisasi di Makassar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Asapa tampil memukau dan percaya diri saat menjawab pertanyaan yang disiapkan KPU dalam Debat Perdana di Hotel Dalton Malassar, Sabtu (26/10/2024).
Pada debat dengan sub tema ketahanan pangan, Andi Seto Asapa mengungkapkan sejumlah langkah konkret yang akan diambil jika terpilih, untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan di kota ini.
Bersama pasangannya, Rezki Mulfiati Lutfi, ia menyoroti pentingnya pengendalian harga kebutuhan pokok yang kerap melonjak pada momen-momen tertentu, seperti hari raya.
Andi Seto menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu hadir secara proaktif untuk mengawasi dan menstabilkan harga di pasaran.
Untuk itu, ia berencana membentuk tim khusus yang akan bertugas memantau harga di pasar, terutama ketika terjadi lonjakan yang bisa membebani masyarakat.
“Biasanya harga kebutuhan pokok naik di waktu-waktu tertentu seperti hari raya atau musim tertentu lainnya. Kami akan membentuk tim khusus untuk memantau harga di pasar dan bertindak cepat jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Seto menjelaskan bahwa selain pengawasan pasar, ia juga berencana menjalin kerja sama antar daerah guna memastikan pasokan pangan tetap lancar dan terjangkau.
Seto menyebut beberapa daerah di sekitar Makassar yang berpotensi menjadi mitra strategis, seperti Kabupatin Gowa, Maros, Pinrang, dan Sidrap.
Melalui kolaborasi ini, alur distribusi pangan akan diperkuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Makassar secara berkesinambungan.
“Kami akan melakukan kerja sama antar daerah, termasuk Gowa, Maros, Pinrang, dan Sidrap, yang sudah dikenal sebagai pusat produksi pangan. Dengan kerja sama ini, pasokan ke Makassar bisa lebih terjamin dan harga dapat ditekan,” jelas Seto.
Seto juga berencana untuk memperkuat sektor hilirisasi pangan di Kota Makassar. Menurutnya, hilirisasi adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan Makassar pada daerah lain, sekaligus memberikan nilai tambah pada produk pangan yang dihasilkan.
Hal ini diharapkan bisa menekan biaya distribusi serta membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
“Selain memastikan pasokan lancar, kami akan membuat hilirisasi di Kota Makassar. Hilirisasi ini akan mengolah produk pangan di dalam kota, yang tentunya bisa mengurangi ketergantungan, menstabilkan harga, dan memberikan nilai tambah pada komoditas lokal kita,” pungkasnya.