Bangga! Kalahkan 7.000 Peserta se-Dunia, Bocah SD Asal NTT Raih Juara 1 Matematika, Ini Sederet Faktanya

Bangga! Kalahkan 7.000 Peserta se-Dunia, Bocah SD Asal NTT Raih Juara 1 Matematika, Ini Sederet Faktanya

Pedomanrakyat.com, NTT – Seorang bocah SD asal NTT (Nusa Tenggara Barat) baru-baru ini membuat seluruh dunia terkagum-kagum.

Bagaimana tidak, anak laki-laki bernama lengkap Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay (Nono) ini berhasil meraih Juara I International Abacus World Competition.

Dia berhasil mengalahkan setidaknya 7 ribu peserta dari seluruh dunia, termasuk yang berasal dari Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

Prestasi yang diraih Nono ini jelas membuat bangga semua pihak. Bocah berusia 8 tahun ini berhasil membuat harum nama sekolah, daerah, hingga bangsanya.

Bagaimana sepak terjangnya sebagai seorang siswa yang dikenal cerdas dan memiliki kemampuan berhitung cepat ini? Berikut fakta-faktanya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber:­.

1. Kemenangan Membanggakan di Abacus World Competition

Abacus World Competition adalah kompetisi dunia di bidang matematika yang diselenggarakan sejak tahun 2003 silam.

Kompetisi ini menyediakan file-file berisi masing-masing 10 soal yang harus dikerjakan oleh para peserta dalam jangka waktu 1 tahun. Adapun soal diberikan dalam bentuk virtual dan listen dalam bahasa Inggris.

Pada tahun 2022, sebagaimana dilansir dari akun YouTube Biro Umum Setda Provinsi NTT, Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay (Nono) berhasil menjadi anak Indonesia pertama yang menjuarai ajang tersebut setelah berhasil mengerjakan total 152.010 (15.201 file) soal selama tahun.

Dalam kompetisi ini, Nono berhasil mengalahkan 7 ribu peserta. Peringkat kedua ditempati oleh peserta dari Qatar yang berhasil menyelesaikan 7.502 file atau 75.020 soal. Menyusul, peserta dari Amerika Serikat meraih peringkat ketiga dengan mengerjakan 6.138 file atau 61.380 soal.

2. Hadiah Kemenangan untuk Nono

Karena prestasinya tersebut, Nono mendapat penghargaan dari founder Abacus Brain GYM USA, Juli Agustar Djonli, berupa piala, sertifikat, dan uang tunai sebesar US$200.

Penyerahan dilakukan di ruang rapat Gubernur NTT pada 10 Januari 2023 lalu dengan disaksikan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Kupang, Korinus Masneno.

3. Berasal dari Salah Satu Kabupaten Termiskin di NTT

Dengan prestasi yang begitu membanggakan, ternyata Nono dibesarkan dalam lingkungan yang sederhana. Kabupaten Kupang yang menjadi daerah asalnya tercatat sebagai daerah termiskin ketiga di Nusa Tenggara Timur.

Menurut catatan pada tahun 2022, wilayah ini memiliki jumlah penduduk miskin hingga 91.250 orang.

Nono sendiri bersekolah di SDN Inpres Buraen 2, Nusa Tenggara Timur. Sekolah tersebut adalah binaan PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di Kupang.

4. Metode Belajar dan Kemampuan Hitung yang Luar Biasa

Nono belajar dengan menggunakan fasilitas pendidikan dari Astra-Michael D. Ruslim. Salah satu metode hitung yang digunakannya adalah Teknik Gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan).

Namun terlepas dari cara belajar yang digunakan, guru di sekolah Nono mengakui bahwa bocah laki-laki ini memiliki kemampuan hitung yang sangat cepat. Bahkan gurunya pun sampai harus mengenakan kalkulator saat melakukan tes pada Nono.

5. Memiliki Banyak Prestasi

Sebelum meraih juara pertama dalam ajang Abacus World Competition, ternyata Nono juga sudah memiliki banyak prestasi. Pada tahun 2021, bocah ini juga sempat meraih juara ketiga di kompetisi yang sama.

Sebelumnya, dia juga meraih juara di Olimpiade Matematikan internal untuk sekolah binaan Astra.

Bocah SD asal NTT ini benar-benar telah mengharumkan nama bangsa sekaligus menjadi motivasi bagi anak didik lain untuk ikut mendulang prestasi di dunia internasional. Congratulations, Nono!

Berita Terkait
Baca Juga