Berkat Pakinta, PAD dari Bapenda Kota Makassar Meningkat

Berkat Pakinta, PAD dari Bapenda Kota Makassar Meningkat

MAKASSAR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar mencatat kondisi penerimaan Pendapatan Hasil Daerah (PAD) Kota Makassar hingga November 2023 ini mencapai Rp1,25 triliun atau sekitar 83 persen dari target Rp1,498 triliun.

PAD ini meningkat karena peran penting dari salah satu inovasi layanan publik berbasis digital milik Pemerintah Kota Makassar melalui Bapenda Kota Makassar yakni Aplikasi Pakinta.

Aplikasi Pakinta atau pajak terintegrasi dan terdigitalisasi dihadirkan sebagai upaya Pemkot Makassar dalam meningkatkan sistem pelayanan administrasi pajak termasuk integrasikan teknologi informasi dalam pengelolaan pajak.

Kepala Bapenda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra mengungkapkan pihaknya menargetkan seluruh pembayaran konvensional nantinya akan diubah ke digitalisasi. Salah satunya yakni pembayaran retribusi digital.

Meski begitu, Ia mengaku masih harus mendiskusikan hal tersebut dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menjadikan seluruh rangkaian pembayaran baik retribusi maupun pajak daerah menjadi digital.

“Kalau untuk pajak daerah kami maksimal untuk meningkatkan PAD skala digital, yang perlu kami lakukan kedepannya adalah retribusi. Retribusi yang bersifat konvensional itu yang coba nanti dengan SKPD terkaitnya kita duduk bersama sama mendiskusikan langkah langkah apa yang sebaiknya di ambil,” terang Firman, Minggu (10/12/2023).

Selain meningkatkan PAD, inovasi aplikasi Pakinta ini juga masuk dalam nominasi Inovasi Goverment Award (IGA) 2023. IGA Award merupakan penilaian dan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat dan keberhasilan pemerintah daerah dalam penyelengaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.

Firman mengaku Aplikasi Pakinta ditargetkan masuk dalam lima besar Inovasi Goverment Award (IGA) 2023. “Mudah-mudahan di Innovation Goverment Award (IGA) pakinta masuk sebagai salah satu finalis lima besar, mudah-mudahan bisa menembus karena sekarang sudah masuk 10 besar,” jelas Firman.

Firman menyebut aplikasi Pakinta ini sebelumnya telah menyabet beberapa penghargaan ditingkat nasional seperti dari Kementerian Ekonomi dan Bank Indonesia. Bahkan, aplikasi ini menjadi inovasi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.

“Pakinta sendiri dianggap maju dalam P2DD digitalisasi kota diseluruh Indonesia dalam hal pembayaran,” ucap Firman.

Maka dari itu, Ia optimis pada IGA Award 2023 aplikasi Pakinta dapat masuk dalam lima besar yang akan diumumkan pada pekan depan.

Baca Juga