Bertemu Menhub Budi Karya, Bupati Yusran Sampaikan Kondisi Soal Rel -Tiga Dimensi Pangkep
Pedomanrakyat.com, Pangkep – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan rapat koordinasi terkait progres pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare di Rumah Jabatan Gubernur, yang dihadiri Bupati Kabupaten Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, Bupati Maros Chaidir Syam, dan Bupati Barru Suardi Saleh, Jumat malam, 27 Mei 2022, kemarin.
Budi dan rombongan dijamu makan makan oleh Andi Sudirman.
Kepaada sejumlah wartawan, dalam kesempatan itu, Budi menyampaikan kabar baik. Proyek Kereta Api Sulsel segera diresmikan pada Oktober 2022 ini.
“Insyaallah bulan sepuluh diresmikan. Progresnya sudah selesai dari Maros sampai ke Barru sejauh 70 kilometer,” kata Budi kepada wartawan seusai pertemuan.
Ia juga mengapresiasi kerja sama dari Pemprov Sulsel dan sejumlah Pemkab kabupaten dalam proyek kereta api tersebut.
“Pak gubernur top, pak bupatinya top. Saya gembira hari ini saya datang dengan penerimaan baik yang sejak dari pak gubernur dan beberapa bupati,” katanya.
Budi mengatakan penyambutan Gubernur dan sejumlah bupati menandakan kerja sama pusat dan daerah berjalan dengan baik.
Budi mengatakan, dirinya sebagai menteri berperan sebagai pembantu presiden.
Sementara itu Bupati Kabupaten Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) menyampaikan kepada Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi, dari keluhan masyarakat Pangkep yaitu persoalan jalan yang dilalui angkutan truk pengangkut material untuk rel yang saat ini sementara pengerjaan.
“Jalan yang dilalui, di desa sempit pak, dan sudah ada yang rusak, mohon untuk jadi perhatian juga pak,” kata MYL.
MYL juga menuturkan, jika Kabupaten Pangkep memiliki wilayah tiga dimensi, di mana wilayah terluas Pangkep merupakan kepulauan. Lanjut, MYL mengatakan butuh waktu 19 jam sampai 24 jam untuk menuju dua kecamatan yang ada di pulau terluar Pangkep.
“Jadi Pangkep itu memiliki wilayah pulau terluar pak, saya berharap ini bisa jadi perhatian, Pangkep membutuhkan bantuan kapal untuk akses tranportasi masyarakat kami di sana,” ujar MYL.
Di depan Menteri Perhubungan, MYL juga menyampaikan keinginannya, sekiranya dengan akses tranportasi yang jauh tersebut. Di kepulauan terluar Pangkep tersebut bisa terbangun bandara.