BKKBN Sulsel Kembali Gelar KIE Percepatan Penurunan Stunting, Andi Rita Harap Remaja Hindari Kawin Muda

BKKBN Sulsel Kembali Gelar KIE Percepatan Penurunan Stunting, Andi Rita Harap Remaja Hindari Kawin Muda

Pedomanrakyat.com, Makassar – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan kembali melaksanakn Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting.

Kali ini Perwakilan BKKBN Sulsel berkerja bersama dengan mitra kerja yakni Anggota Komisi IX DPR RI, H. Haruna, di Pesantren An Nahdla Makassar, Kamis (20/10/2022).

Kegiatan KIE Program Percapatan Penurunan Stunting dari Perwakilan BKKBN Sulsel ini sendiri, diikuti oleh Siswa, Siswi dan beberapa guru di Pesantren An Nahdla Makassar.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, H. Haruna menjelaskan bahwa, stunting merupakan pertumbuhan tidak seperti biasanya, atau Pertumbuhan anak yang terganggu akibat kekurangan gizi. Seperti pertumbuhan anak lebih pendek dari anak seumurannya

“Inilah pemerintah mau turunkan 14 persen pada tahun 2024. Pemerintah juga sudah gelontorkan Rp72 triliun selama lima tahun,” kata Anggota DPR RI dari Dapil Sulsel I ini.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani mengatakan bahwa, stunting adalah gagal tumbuh atau gangguan pertumbuhan anak dimulai pada 1000 hari kehidupan pertama.

“Jadi bukan saat lahir, tapi pada saat di dalam kandungan, anak itu bisa stunting karena kekurangan gizi,” tutur Andi Rita.

Andi Rita juga mengungkapkan bahwa, Salah satu kontribusi yang besar dalam angka kematian ibu dan bayi disebabkan karena usia kawin anak.

“Makanya hindari yang namanya kawin diusia muda, karena itu kontribusi ke angka kematian ibu dan bayi,” bebernya.

Olehnya Andi Rita menegasakan kepada para Siswa dan Siswi An Nahda agar menghindari tiga hal.

“Pertama, jangan sentuh hubungan seksual di luar nikah; kedua, jangan menikah diusia dini dan jangan sentuh namanya Narkoba,” tegasnya.

“Jadi itu menjadi harapan saya, jagalah diri dari tiga itu dan jangan lupa mengomsumsi makanan yang bergizi,” tambah Andi Rita.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar, Chaidir menambahkan bahwa, kalau berbicara keluarga berkualitas, tentu tidak boleh ada stunting di lokasi sekitar rumah.

“Meskipun Makassar paling rendah angka stuntingnya di Sulsel, tetapi Makassar punya visi misi menolkan stunting,” terang Chaidir.

“Jadi remaja-remaja ini harus perbanyak vitamin, khususnya untuk remaja putri harus banyak menkomsumsi tablet tambah darah,” tutupnya.

Berita Terkait
Baca Juga