BMKG: Selama Ini Belum Ada Istilah Tol Hujan

BMKG: Selama Ini Belum Ada Istilah Tol Hujan

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Muncul istilah tol hujan saat peneliti klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, memaparkan potensi hujan ekstrem hingga badai dahsyat di wilayah Jabodetabek.

BMKG pun memberi penjelasan. Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, tol itu adalah garis khayal. Garis khayal itu sama seperti monsun Asia dan aliran lintas ekuator.

“Yang dimaksud sebenarnya itu garis khayal. Kita melihat yang disampaikan Ibu Kepala BMKG ada aliran monsun barat atau Asia bergerak konsisten sejajar Pulau Jawa, kemudian ada faktor cross equatorial itu juga searah. Garis-garis khayal yang dilambangkan arah angin itu adalah semacam dinamakan tol, barangkali seperti itu,” ujar Guswanto saat jumpa pers seperti yang disiarkan YouTube BMKG, Selasa (27/12/2022).

Kemudian, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengaku tidak tahu istilah tol hujan. Yang dia tahu adalah squall line.

“Terlepas dari istilahnya, tol hujan, kami belum tahu apa yang dimaksud tol hujan, tapi dalam meteorologi ada istilah squall line, apakah ini yang dimaksud, ya mungkin ini perlu dikonfirmasi. Kalau squall line itu daerah kondisi yang terjadi hujan lebat disertai angin dan petir itu disepanjang garis front, dimaksud squall line,” jelas Fachri,

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan, juga mengatakan tidak mengenal istilah tol hujan. Dodo mengatakan ada istilah serupa namun bukan tol hujan, tapi torrential rains.

“Istilah tol hujan perlu di… selama ini belum ada istilah tol hujan. Adapun hujan deras itu inisialnya torrential rains, torren, torrential. Jadi seperti hujan toren, tumpah, itu ada memang istilah heavy rain, kemudian torrential rains. Jadi kalau tol ini belum ada, mohon maaf,” ucap Dodo.

Sebelumnya, Erma Yulihastin mengatakan tol hujan terbentuk pagi ini. Tol hujan ini terjadi dari laut ke darat disebut sebagai pemicu terjadinya banjir besar.

“Jalan ‘tol hujan’ dari laut ke darat mulai terbentuk pagi ini (27/12) dari pukul 03.00 WIB. Tol hujan ini bernama badai squall line di laut (Samudra Hindia) yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten dan sekitarnya,” ujar Erma kepada wartawan, Selasa (27/12).

Erma menjelaskan jalan tol hujan ini juga jalan badai sehingga bertahan lama. Tol hujan ini, kata Erma, bisa menimbulkan banjir besar di Jabodetabek.

 

Berita Terkait
Baca Juga