Cerita Anies Baswedan Jadi ‘Tahanan Kota’ Saat Jabat Gubernur DKI

Cerita Anies Baswedan Jadi ‘Tahanan Kota’ Saat Jabat Gubernur DKI

Pedomanrakyat.com, jakarta – Anies Baswedan bercerita di kala dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies menyebut dirinya saat itu bagaikan tahanan kota lantaran sulit untuk pergi kemana-mana.

“4 bulan terakhir ini, setelah selesai tugas di Jakarta, kami banyak berkeliling. Tugas di Jakarta itu secara resmi namanya Gubernur, praktiknya tahanan kota. Karena tidak bisa pergi ke mana-mana,” kata Anies dalam sambutannya di Rakernas PKS 2023, Jumat (24/2/2023).

Anies menilai perjalanannya ke berbagai kota menemukan banyak aspirasi dari rakyat. Dari sanalah ia menilai perubahan mesti dilakukan demi menghadirkan keadilan.

“Dan dalam perjalanan kami merasakan artikulasi aspirasi masyarakat yg menginginkan adanya terus menerus perbaikan. Berkeliling mencermati, membaca situasi, mencoba sensitif pada perkembangan dan arah perjalanan ke depan,” tutur Anies.

“Dan dari perjalanan itu kami merasakan adanya keinginan yang kemudian kami tulis dalam sebuah kalimat keinginan untuk meluruskan jalan menghadirkan keadilan,” sambungnya.

Ia menyinggung kebersamaan dengan PKS 5 tahun lalu. Anies mengklaim keberagaman kian tumbuh di Ibu Kota, meski awalnya hal itu dipertanyakan.

“5 tahun yang lalu ketika perjalanan bersama PKS kami di Jakarta ketika memulai banyak suara yang mempertanyakan apakah keragaman yang ada di kota ini akan bisa dijaga, apakah keragaman yang ada di kota ini bisa tetap hidup?” tanya Anies.

“Dan 5 tahun kemarin kita sama-sama membuktikan bukan hanya terjaga, tumbuh besar dalam suasana aman dan terjaga suasana kebhinekaan terbingkai dalam kesatuan. Kebhinekaan adalah karunia Allah, tapi kesatuan adalah ikhtiar kita dan di Jakarta ikhtiar itu kita wujudkan bersama,” pungkasnya.

Berita Terkait
Baca Juga