Di Era Andalan Ekonomi Sulsel Tumbuh Baik, Guru Besar : Berhasil Bangkit Pascacovid Itu Luar Biasa
Pedomanrakyat.com, Makassar – Provinsi Sulsel menjadi provinsi selama beberapa tahun terakhir ini sebagai provinsi yang memiliki ketangguhan terbaik. Sulsel yang tetap tangguh dan tetap bertumbuh serta tetap bangkit meski terseok seok pascapandemi Covid 19 yang melanda selama dua tahun yakni 2020-2022.
Era ini adalah era kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur Sulsel. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan selalu di atas rata rata pertumbuhan ekonomi nasional membuat Sulsel penyumbang stabilitas ekonomi khususnya dari sisi pertumbuhannya secara skala besar.
Belum lagi capaian mampu menekan stunting, penurunan angka kemiskinan. Dari data BPS, penduduk miskin Sulsel per Maret 2022 berjumlah 777,44 ribu jiwa atau 8,63%. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, per Maret 2021 penduduk miskin Sulsel berjumlah 784,98 ribu jiwa atau 8,78%. Artinya, angka kemiskinan Sulsel menurun 0,15 persen.
“Yang paling kuat dan itu yang paling diakui adalah Sulsel mampu bangkit pascacovid. Ini yang luar biasa. Ini tak lepas dari program pertanian beliau Andi Sudirman Sulaiman dalam mengurus dan membuat gerakan benih mandiri,” ujar Guru Besar Unhas Prof Dr Ambo Ala, Sabtu (9/11/2024).
Berdasarkan data BPS Perekonomian Sulawesi Selatan tahun 2023 yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 652,57 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 377,16 triliun.
Ekonomi Sulawesi Selatan Kumulatif selama tahun 2023 terhadap tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,51 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,63 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 8,83 persen.
Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3,79 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,56 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 15,06 persen.
“Eknomi yang naik, itu karena pondasi pertanian yang kuat juga dan Pak Sudirman Sulaiman tahu ini dan bagaimana menerapkan di Sulsel,” ujar Prof Ambo Ala.
Hal yang sama juga dikatakan, Prof Dr Marsuki DEA. Dia menambahkan bahwa pertumbuhan eknomi masa Andi Sudirman termasuk tinggi.
“Yang kuta lihat adalah pertumbuhan dan kebangkita Sulsel pascacovid itu penangananannya yang susah dan butuh tangan tangan hebat. Itu berhasil dan luar biasa,” ujar Prof Marsuki.