Di Tengah Covid, Pemkot Juga Berjibaku dengan Stunting

Di Tengah Covid, Pemkot Juga Berjibaku dengan Stunting

Pedoman Rakyat, Makassar – Di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Makassar juga berjuang dalam mencegah kasus stunting.

Meski kasus stunting di Kota Makassar terbilang rendah jika dibandingkan persentase di Sulsel maupun nasional, Dinkes tetap memprioritaskan pemenuhan gizi bagi balita melalui program Posyandu.

“Untuk angka stunting Makassar cukup bagus dibanding standar nasional dan Provinsi. lebih rendah untuk Kota Makassar sendiri. Angkanya 8,62 persen. Itu data tahun lalu, untuk tahun ini dihitung di akhir tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin, Sabtu (15/8/2020).

“Posyandu kita buka tetapi dibikinkan aturan-aturan. Misalnya berjadwal bisa berapa kali dalam seminggu, jam berkunjung juga diatur,” ucap Naisyah.

Naisyah membeberkan, penyebab kekerdilan atau stunting dipengaruhi oleh banyak faktor.

Untuk itu, kebersihan lingkungan mesti diperhatikan masyarakat agar terhindar dari penyakit yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembang anak.

“Sanitasi yang jelek salah satu pemicu penyakit, daya tahan tubuh lemah, bisa menyebabkan berat badan menurun  isa menyebabkan terjadinya stunting. Banyak faktor, seperti masa hamil lingkungan yang kelak, gizi tidak memenuhi, sanitasi, biar air bersih tidak ada sehingga daya tahan tubuh menurun melahirkan anak yang gizi stunting. Jadi banyak aspek,”sambung Naisyah.

Lanjut Naisyah, kasus kekerdilan atau stunting tidak bisa dianggap remeh. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Selain covid, Kasus stunting bisa menyebabkan kematian.

“Misalnya anak anak harus dapat imunisasi ulangan, tidak bisa tidak. Itukan bisa menyebabkan kematian bukan hanya covid. Jadi tetap termasuk stunting,” ucapnya.

“Stunting kan sumber daya manusia kita kedepan bagaimana agar anak anak di Makassar tidak menjadi anak yang stunting untuk kedepan,” pungkas Naisyah.

Baca Juga