Geng Mawozo di Haiti Culik Diplomat, Minta Tebusan hingga Rp7,2 Miliar

Geng Mawozo di Haiti Culik Diplomat, Minta Tebusan hingga Rp7,2 Miliar

Pedoman rakyat.com, Dominika – Atase perdagangan di kedutaan dominika di Port-au-Prince, Carlos Guillén, ditangkap oleh anggota geng saat dia bepergian ke wilayah tetangga Republik Dominika.

Mengutip BBC, Rabu (4/5/2022), pihak Republik Dominika kemudian mendesak haiti untuk melakukan segala daya untuk memastikan pembebasan yang aman dari salah satu diplomatnya yang diculik pada Jumat 29 April.

Pejabat Dominika mengatakan bahwa geng 400 Mawozo berada di balik penculikan itu. geng ini terkenal karena menculik orang asing dan menuntut uang tebusan yang tinggi.

Surat kabar Dominika Listín Diario mengatakan Guillén melakukan perjalanan dari ibu kota Haiti, Port-au-Prince, melalui jalan darat ke Jimaní, sebuah kota di seberang perbatasan di Republik Dominika, ketika kontak dengannya terputus.

Duta Besar Dominika di Haiti, Faruk Castillo, mengatakan rekannya telah diculik di daerah Croix-des-Bouquets, sebelah timur ibu kota.

Croix-des-Bouquets adalah benteng dari 400 Mawozo, yang oleh sumber keamanan digambarkan sebagai geng kriminal terbesar di Haiti.

Media Dominika menerbitkan foto diplomat yang diculik dan melaporkan bahwa geng itu meminta $500.000 atau sekitar Rp 7,2 miliar untuk pembebasannya.

Penculikan untuk tebusan dianggap sebagai salah satu sumber pendapatan utama kelompok kriminal yang berkuasa.

Berita Terkait
Baca Juga