Gus Choi: NasDem Nggak Ada Masalah, Reshuffle Menteri Bukan Kabar Angin

Gus Choi: NasDem Nggak Ada Masalah, Reshuffle Menteri Bukan Kabar Angin

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi bicara soal isu reshuffle menteri kabinet yang disebut-sebut akan berdampak kepada partainya.

Gus Choi mengakui kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle bukan kabar angin melainkan nyata terdengar.

“Bagi NasDem nggak ada masalah, di NasDem ya kabar itu kabar bukan kabar angin, memang kabar beneran. Nah tapi kita sudah siap semua, kita diajak siap setiap mengambil keputusan, itu kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya, itu sudah, sudah dihitung plus minusnya jadi nggak ada masalah,” kata Gus Choi kepada wartawan dalam acara diskusi politik di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Gus Choi mengatakan NasDem tidak bawa perasaan atau baper jika nantinya benar akan di-reshuffle. Dia menyebut NasDem siap menerima keputusan Presiden Jokowi termasuk kemungkinan jika akan di-reshuffle.

“Itu nggak perlu sakit hati, nggak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan ‘oh begini cara berpolitiknya’, ‘oh ini kurang dewasa’, jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan mah tetap harus ada,” ujarnya.

Dia mengatakan NasDem akan tetap mendukung Presiden Jokowi sampai akhir jabatan. Dia menyebut NasDem merupakan pendukung setia Jokowi sejak 2014 silam.

“Dari NasDem itu putuskan oke meskipun kita di-reshuffle dan kursi di situ sebetulnya hak NasDem karena kita mendukung sejak 2014 tapi ya sudah oke, tidak ada masalah, kita tetap mendukung Pak Jokowi sampai berakhir, jangan sampai Pak Jokowi itu turun di tengah jalan,” ucapnya.

Gus Choi juga menyinggung hak NasDem sebagai pendukung setia Presiden Jokowi tersebut. Namun demikian, dia menegaskan NasDem menghormati hak prerogatif Presiden Jokowi untuk mengganti menteri di kabinetnya.

“Pemahaman kami begini tentang hak prerogatif, presiden memang punya hak untuk mengangkat menteri, kabinet dan sekaligus juga mengganti itu memang hak dia. Tapi yang harus dicatat adalah presiden untuk menjadi presiden itu didukung oleh partai-partai pengusung, pendukung dia, jadi presiden tidak ujug-ujug, tidak tiba-tiba, tidak datang dari langit atau dalam bahasa agama itu kun fayakun jadilah maka jadi, itu tidak. Itu didukung oleh partai sekian untuk memenuhi parliamentary threshold. Nah, sehingga yang mendukung ini juga punya hak, jadi presiden punya hak prerogatif, yang mendukung juga punya hak, gitu kan,” tutur Gus Choi.

Berita Terkait
Baca Juga