Gus Muhaimin: Indikator Pembangunan Sukses Bukan Hanya Ekonomi, Tapi Kebahagiaan Warga

Gus Muhaimin: Indikator Pembangunan Sukses Bukan Hanya Ekonomi, Tapi Kebahagiaan Warga

Pedoman Rakyat, Jakarta – Tujuan utama setiap negara melakukan pembangunan ekonomi adalah untuk memperoleh kemakmuran, baik kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya. Indikator keberhasilannya selalu diorientasikan pada pertumbuhan ekonomi. Namun, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menilai indikator suksesnya pembangunan saat ini sudah berubah.

Menurut Gus Muhaimin, indikator keberhasilan pembangunan bukan hanya ekonomi, tapi juga kebahagiaan. “Indikator suksesnya pembangunan itu bukan hanya karena keberhasilan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dilihat dari kesejahteraan dan kebahagiaan warganya,” kata Gus Muhaimin saat menghadiri Silaturahim Ulama, Kiai dan Tokoh Masyarakat Brebes-Tegal di, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (16/10/2021).

Menurut Pimpinan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini, kebahagiaan dulu tidak dipercaya sebagai indikator keberhasilan sebuah pembangunan oleh ilmu sekularistik, tapi sekarang berbalik. Semakin bahagia seseorang atau kelompok, semakin terindikasi sukses.  Modal kebahagiaan itu, lanjut Gus Muhaimin, dimiliki penuh oleh Nahdlatul Ulama (NU).

Menurutnya, NU adalah organisasi besar yang tidak hanya menyandarkan masalah ekonomi dalam berjamiyah, tapi juga kebahagiaan. “Teori apapun NU itu paling relevan dan paling punya kesiapan dalam suksesi pembangunan. Karena NU punya modal kebahagiaan yang merata. Orang-orang NU itu selalu bahagia. Selama NU sukses, saya yakin pembangunan nasional juga sukses,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Ketua MUI Kabupaten Brebes, KH Solahudin Masruri mengapresiasi silaturahim Gus Muhaimin dengan ulama dan kiai se-Brebes dan Tegal. Dia berharap silaturahim ini menjadi perantara keberkahan dalam mewujudkan rahmatan lil alamin di daerah tersebut. “Ijtimak ini saya harapkan bisa wasilah keberkahan untuk kita semua. Ahlan wasahlan, kita semua bangga dan bahagia bisa silaturahim di sini,” kata Kiai Solahudin.

 

Berita Terkait
Baca Juga