Hasil Survei BPS: Indeks Kepuasaan Jemaah Haji Tahun 2022 Capai Angka 90
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) 1443 H/2022 M, per 19 Desember 2022.
Berdasarkan hasil survei dari BPS, IKJH 1443 H/2022 M “Sangat Memuaskan”. Di mana, angkanya mencapai 90,45 dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019.
Merespon hal itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya mereka yang berangkat pada 1443H/2022M.
Menurut Yaqut Cholil, survei ini bisa berhasil didapatkan, karena kesediaan para jemaah untuk mengisi instrumen yang disiapkan oleh BPS.
“Terima kasih jemaah haji Indonesia. Jika ini dinilai sebagai sebuah keberhasilan, maka keberhasilan itu tidak terlepas juga dari peran seluruh jemaah haji Indonesia,” papar Menag Yaqut Cholil, dilansir dari website resmi Kemenag, Kamis (5/1/2023).
Berdasarkan hasil survei BPS, kenaikan IKJH terjadi di semua daerah kerja. Di banding survei tahun 2019, kenaikan indeks kepuasan dapat dilihat dari data berikut: Madinah 89,42 (2019: 86,44), Makkah 91,57 (2019: 87,89), Armuzna 89,64 (2019: 82,57), dan Bandara 91,28 (2019: 87,94).
Begitu pun dari aspek layanan, terjadi kenaikan signifikan. Untuk layanan Transportasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), indeks kepuasan mencapai 91,54 (2019: 80,37).
Berikutnya, Indeks kepuasan layanan Katering Armuzna 90,08 (2019: 84,48). Sementara untuk indeks kepuasan layanan tenda Armuzna 87,91 (2019: 76,92).
Kemudian, layanan di luar fase Armuzna juga naik, peetama Transportasi Bus Antar Kota 91,93 (87,35), Petugas 90,32 (87,06), Transportasi Bus Shalawat 90,76 (88,05).
Ibadah 90,31 (87,77), Katering 91,72 (87,72), Hotel 89,35 (87,21), dan umum/lainnya 89,73 (85,41).
Menag Yaqut Cholil menuturkan, capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders terkait.
“Untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023 kita harapkan sudah kembali normal,” terang Yaqut Cholil.
“Saya harus berterima kasih juga kepada seluruh petugas haji dan semua pihak yang terlibat atas sukses penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini,” tambahnya.
Selain itu, Menag mengapresiasi kinerja BPS yang secara konsisten telah melakun survei indeks kepuasan jemaah haji. Dirinya kuga akan memperhatikan sejumlah catatan dan masukan dari jemaah maupun BPS untuk perbaikan layanan haji ke depan.
Sementara itu, Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan apresiasi terkait kinerja pemerintah atas kenaikan indeks kepuasan jemaah haji.
“Hasil survei ini sekaligus juga bisa memberi pembelajaran tentang bagaimana mempersiapkan haji tahun depan karena kondisi jemaah sudah akan kembali normal,” tutur Margo.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa, kondisi penyelengaraan haji di tahun 2022 (masa pandemi) berbeda dengan tahun tahun sebelumnya.
Perbedaan terlihat jelas pada jumlah dan karakteristik jemaah haji (karena adanya pembatasan dari Arab Saudi). Misalnya, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2019 mencapai 221 ribu, sementara tahun 2022 hanya 100.051.
Sesuai kebijakan pembatasan dari Arab Saudi, usia jemaah haji 2022 tidak lebih 65 tahun. Sebanyak 75 persen usia jemaah pada rentang 41 – 60 tahun.
Kondisi berbeda lainnya terkait dengan pendidikan. Data survei yang dipaparkan Kepala BPS menunjukkan 52 persen berpendidikan tinggi (diploma – S3).
Di mana, hanya 3 persen jemaah yang teridentifikasi tidak sekolah, SD 6 persen, SMP 9 persen, dan SMA 30 persen.
“Perlu bijaksana memaknai angka hasil survei 2022. Sebab kondisi 2022 berbeda dengan 2019, baik kuota maupun kondisi fisik jemaah,” tutur Margo.