Hasil Survey: 88% Guru di Makassar Kesulitan Mengajar Online, 97% Orang Tua Sudah Tak Sanggup Dampingi Anak Sekolah di Rumah

Hasil Survey: 88% Guru di Makassar Kesulitan Mengajar Online, 97% Orang Tua Sudah Tak Sanggup Dampingi Anak Sekolah di Rumah

Pedoman Rakyat, Makassar – Rencana uji coba sekolah tatap muka tingkat SD dan SMP di Makassar bulan Juni mendatang, sepertinya sudah mendesak digelar.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amalia Malik, saat usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPRD Kota Makassar, Kamis (27/5/2021).

Amalia Malik membeberkan hasil survey Disdik Kota Makassar. Survey itu mengungkap bahwa sebanyak 97% orang tua siswa sudah tidak sanggup menjadi guru untuk anak-anaknya yang belajar di rumah.

Kemudian hasil survey terhadap guru, sebanyak 88% sudah tidak mampu lagi melakukan pembelajaran secara daring. Kesimpulannya, guru kesulitan dan orang tua pun menyerah.

“Hanya Makassar yang belum melakukan uji coba sekolah tatap muka. Padahal kita sudah diminta oleh kementerian untuk perhatian terhadap pembelajaran tatap muka ini,” keluh Amalia.

Amalia Malik juga mengaku bahwa Kota Makassar telah siap menggelar uji coba sekolah tatap muka. Bahkan sebanyak 495 sekolah di Makassar juga telah mengajukan surat ke Disdik mengenai kesiapannya.

“Kami Makassar sudah menyampaikan bahwa tahun ajaran 2021/2022 kita sudah siap. 495 sekolah yang sudah mengajukan surat ke Disdik untuk dilakukan bahan periksa. Jadi kami akan kerja sama dengan Satgas Covid untuk dilakukan bahan periksa berdasarkan kurikulum,” ungkapnya.

Mengenai mekanisme tahap pelaksanaan uji coba tatap muka ini akan melibatkan persetujuan dari orang tua siswa.

“Di masa transisi ini kita ambil 3 bulan. Nanti kita tingkatkan lagi, kalau tidak ada masalah, tidak ada klaster baru, kita akan terus tingkatkan. Bisa menjadi 50 kemudian naik lagi menjadi 75, itu kita akan terus lakukan evaluasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, rencana uji coba sekolah tatap muka untuk tingkat SD dan SMP di Makassar pada bulan April 2021 harus tertunda.

Pada bulan itu sekolah tatap muka tidak memungkinkan karena telah memasuki masa libur sekolah. Pemerintah juga menganggap kondisi di saat itu tidak memungkinkan untuk digelar uji coba.

Berita Terkait
Baca Juga