Heboh Nelayan Gorontalo Utara Tangkap Ikan Purba Coelacanth, Spesies Lebih Tua dari Dinosaurus-Peneliti AS Akan Datang

Heboh Nelayan Gorontalo Utara Tangkap Ikan Purba Coelacanth, Spesies Lebih Tua dari Dinosaurus-Peneliti AS Akan Datang

Pedomanrakyat.com, Gorotalo – Penemuan ikan Coelacanth di Gorontalo Utara mengundang perhatian para peneliti hewan langka di dunia.

Diketahui Coelacanth secara tak sengaja ditemukan oleh nelayan di Desa Imana, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, pada Kamis (16/1/2025).

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, mengatakan ikan purba tersebut kini telah dibawa oleh para peneliti dari Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado.

“Beberapa saat setelah diposting, ada seorang peneliti asal Unsrat Manado yang melihat postingan tersebut, langsung menghubungi nelayan,” jelas Isnain saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Minggu (19/1/2024).

Para peneliti itu disebut berangkat pada Kamis malam ke Desa Imana.

“Mereka tiba pada Jumat (17/1/2025) pukul 06.00 WITA,” beber Isnain.

Setelah itu, para peneliti Unsrat Manado langsung membawa ikan Coelacanth untuk keperluan penelitian.

Bahkan, kata Isnain, para peneliti dari Amerika Serikat akan meninjau lokasi tempat penemuan Coelacanth.

Hanya saja belum diketahui kapan peneliti dari Negeri Paman Sam itu berkunjung.

Mengutip Kompas.com, Peneliti Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro membenarkan bahwa coelacanth adalah ikan purba.

“Diduga ikan ini hidup di zaman sebelum dinosaurus, awalnya ditemukan di perairan Komoro, Latimeria chalumnae, tapi setelah diteliti lebih lanjut itu jenis berbeda, yaitu Latimeria menadoensis di perairan Manado,” jelas Bima kepada Kompas.com, Sabtu.

Dia menjelaskan, ikan coelacanth mulai muncul pada zaman Devonian atau sekitar 416-359 juta tahun yang lalu dan pertama kali ditemukan pada tahun 1938 di perairan Kepulauan Komoro.

Sebelum ditemukan di 1938, ikan ini sempat dianggap punah.

“Fosilnya sudah ditemukan sebelum tahun 1938, jadi dianggap sudah punah, tapi ternyata masih hidup,” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Berdasarkan pengamatan hingga saat ini, lanjutnya, ikan coelacanth hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu pesisir Afrika Timur dan Kawasan Indo-Pasifik.

Berita Terkait
Baca Juga