ICW Minta Polri Buka Data Pengadaan Alat Sadap Pegasus asal Israel

ICW Minta Polri Buka Data Pengadaan Alat Sadap Pegasus asal Israel

Pedomanrakyat.com, Jakarta –  Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Mabes Polri untuk membuka data informasi pengadaan alat sadap dengan metode zero click yang diduga terkait dengan Pegasus.

Hal tersebut disampaikan peneliti ICW Tibiko Zabar saat menyerahkan surat permohonan pemberian informasi ke Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin (9/10).

Tibiko mengatakan permohonan informasi tersebut juga sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi (Perki) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik.

Tibiko mengatakan alat sadap Pegasus bermetode zero click itu diduga diadakan oleh Polda Metro Jaya pada Tahun 2017 dan 2018.

Temuan ini diperoleh ICW berdasarkan temuan Konsorsium Indonesia Leaks di bulan Juli 2023 lalu serta penelusuran melalui situs opentender.net.

Merujuk hasil temuan Konsorsium Indonesia Leaks, kata dia, ada peluang pengadaan alat sadap ini dapat membahayakan keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Pasalnya Pegasus disebut bisa digunakan untuk penyadapan hanya dengan mengakses dokumen atau tautan tertentu.

Diketahui pegasus merupakan alat sadap yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Israel, NSO Group. Pegasus disebut memiliki kemampuan handal untuk memata-matai pengguna perangkat elektronik dan mencuri data-data miliknya.

Pegasus bisa masuk ke dalam perangkat digital, entah itu HP atau laptop korban, dan melihat hingga mengakses apa yang biasa dilihat oleh korban dalam perangkatnya.

Bahkan Pegasus bisa menyalakan mikrofon dan video dalam keadaan perangkat tidak digunakan, sehingga bisa merekam semuanya tanpa diketahui pemilik asli.

Berita Terkait
Baca Juga