Invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Peringatkan Kemungkinan Perang Dunia III

Invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Peringatkan Kemungkinan Perang Dunia III

Pedomanrakyat.com, Ukraina – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan kemungkinan Perang Dunia III di tengah berlangsungnya invasi Rusia. Seperti dilaporkan Arab News, Selasa (3/5/2022).

peringatan itu disampaikan Zelensky saat wawancara eksklusif dengan saluran TV Al Arabiya dan Al-Hadath yang berbasis di Saudi.

Zelensky mengatakan bahwa perang saat ini terbatas pada tanah Ukraina dan belum pindah ke Rusia. Dia menekankan bahwa tentara Ukraina tidak melakukan operasi militer terhadap wilayah Rusia.

Presiden Ukraina itu juga mengatakan tentara Ukraina hanya mempertahankan tanah mereka dan tidak memiliki keinginan untuk menduduki wilayah Rusia.

Zelensky menekankan bahwa Kyiv tidak takut dengan kehadiran militer Rusia dan separatis di Moldova. Dia menjelaskan bahwa separatis Moldova tidak terlatih dan takut untuk menghadapi tentara Ukraina.

Zelensky menambahkan bahwa gambar satelit menunjukkan bahwa kapal-kapal Rusia mengepung pelabuhan Ukraina. Citra satelit menunjukkan bahwa hanya kapal-kapal berbendera Rusia yang hadir di Laut Hitam.

Sementara itu, pada Senin, Zelensky mengatakan bahwa saran Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki asal-usul Yahudi menunjukkan bahwa Moskwa telah melupakan, atau tidak pernah belajar, pelajaran dari Perang Dunia Kedua.

“Saya tidak punya kata-kata. Tidak ada yang mendengar penolakan atau pembenaran apa pun dari Moskwa. Yang kami dapatkan dari sana hanyalah keheningan. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan Rusia telah melupakan semua pelajaran dari Perang Dunia II,” ujar Zelensky, yang adalah seorang Yahudi, dalam pesan video malamnya.

“Atau mungkin mereka tidak pernah mempelajari pelajaran itu,” sindirnya.

Rusia menyerang Ukraina menyusul kegagalan Kyiv untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskwa atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan wilayah itu status khusus dalam negara Ukraina.

Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Sebaliknya, Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali Donetsk dan Lugansk dengan paksa.

Berita Terkait
Baca Juga