Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi Cukup Kuat, Dibandingkan Tahun 2021: Sangat Mengerikan
Pedoman Rakyat, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemulihan ekonomi nasional cukup kuat yang ditandai surplus neraca perdagangan mencapai US$ 34,4 miliar, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) 2021 dengan return10,1%, jumlah investor mencapai 7,4 juta, khususnya investor ritel yang sebagian besar dari kalangan anak muda milenial.
Selain itu, kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) juga jauh lebih baik dibandingkan bursa Singapura, Malaysia, dan Filipina.
“Saya yakin ini akan memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi kita,” kata Presiden Jokowi saat membuka perdagangan IHSG Tahun 2022 di Bursa Efek Jakarta, pada Senin (3/1/2022).
Ia mengatakan, tahun 2021 adalah tahun yang sangat sulit bagi bangsa Indonesia, karena pada pertengahan Juli 2021 kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 56.000.
“Itulah yang saya ingat, sangat mengerikan,” ujarnya.
Presiden Jokowi berharap kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun dan vaksinasi Covid-19 semakin meningkat sehingga terus membangkitkan optimisme berbagai kalangan dalam beraktivitas.
Perdagangan di BEI merujuk pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, dan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.
Pada pembukaan perdagangan nantinya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan menyampaikan laporan terkait kondisi terkini ekonomi nasional dan kinerja Bursa.
Setelah itu, Presiden Jokowi menandatangani sertifikat peresmian pembukaan perdagangan BEI 2022.