Kampanye di Pullaweng, Kanita Kahfi Kenang Nama Besar Nenek
Pedomanrakyat.com, Bantaeng – Pasangan calon Bupati Bantaeng nomor urut dua, DR Ilham Azikin dan Kanita M Kahfi (IAKAN) makin massif melakukan sosialisasi. Kali ini, Ilham Azikin dan Kanita Kahfi mulai menggarap Kecamatan Eremerasa, di Kampung Pullaweng, Desa Ulu Galung, Selasa, 8 Oktober 2024.
Pullaweng bagi Kanita M Kahfi adalah kampung halamannya. Dia menyebut, mendiang neneknya, Hj St Chamsiah dilahirkan di kampung itu. Sekedar diketahui, Hj St Chamsiah adalah istri dari KH Djamaluddin Amin. Dia adalah tokoh agama dan pendidik kharismatik di Kabupaten Bantaeng.
“Saya ingat. Kampung ini, tidak terlepas dari kampung halaman saya. Pullaweng, bagi saya adalah rumah saya sendiri,” kata dia.
Kanita mengenang nama besar neneknya itu. Dia menyebut, di kampung ini, neneknya pernah memiliki pabrik beras. Pabrik ini, untuk menghidupi banyak orang di kampung tersebut.
“Seingat saya, ada pabrik beras di sini. Itu banyak orang yang terbantu berkat pabrik beras itu,” jelas Kanita.
Dia juga mengaku pernah bertemu dengan seseorang di kampung Pullaweng. Ternyata, orang yang hidup dan besar bersama mendiang nenek dan kakek Kanita.
“Saya pernah ke pasar. Ketemu sama orang Pullaweng. Dia tiba-tiba menangis. Ternyata orang cerita kalau dia itu pernah dibesarkan hingga kuliah bersama nenek dan kakek saya,”
Bagi Kanita, sosok Nenek dan Kakeknya itu adalah inspirasinya. Dia menyebut, neneknya banyak memberdayakan orang melalui usaha-usahanya. Selain pengusaha, neneknya itu juga adalah guru agama. Dia banyak mengajarkan ilmu agama untuk warga Pullaweng.
“Karena dasar inilah, Kanita ingin menjadi Wakil Bupati mendampingi pak Ilham. Karena pak Ilham punya visi dan misi yang sama dengan keluarga saya. Ingin memajukan pendidikan di Bantaeng,” kata dia.
Kunjungan pasangan Cabup nomor urut dua ini hadir di Pullaweng dengan disambut tarian dan rebana. Ratusan masyarakat hadir dan memadati kampung itu.
“Kami disambut dengan rebana. Ada yang tahu arti rebana? Rebana itu artinya empat. Jadi dua tambah dua itu empat. Rebana ini jadi alat seni sebagai media sebaran agama islam. Seperti juga dengan kami yang selalu ingin menyebarkan pesan kebaikan,” kata dia.
Ilham Azikin menambahkan, pasangan IAKAN hadir untuk berkomitmen untuk kepentingan masyarakat Bantaeng. Dia mengaku, pendidikan dan kesehatan adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi oleh masyarakat.
“Pemerintah harus hadir untuk seluruh rakyat. Bukan untuk sekelompok orang,” kata dia.(*)