Kampus di Makassar Kolaborasi Ringankan Beban Mahasiswa Korban Gempa di Sulbar

Kampus di Makassar Kolaborasi Ringankan Beban Mahasiswa Korban Gempa di Sulbar

Pedoman Rakyat, Makassar – Uluran bantuan untuk meringankan beban bagi korban gempa di Majene-Mamuju Sulbar terus berdatangan. Termasuk dari sejumlah kampus di Kota Makassar. 

Misalkan, Universitas Negeri Makassar (UNM). Kampus yang diidentik warna orange itu mengambil kebijakan membebaskan uang kuliah tunggal (UKT).

Bantuan pembebasan UKT ini diberikan untuk mahasiswa pada jenjang Program Sarjana, S1 hingga S3 pada semester genap TA 2020/2021. Rektor UNM Prof Husain Syam mengatakan, kebijakan pembebasan UKT ini berlaku bagi mahasiswa Sulbar yang terdampak gempa, tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor : 118/UN36/HK/2021. 

“Untuk mahasiswa kita yang ada di Sulbar mulai S1 hingga S3 sekitar 870 orang. Mereka terpusat di Majene dan Mamuju yang masing-masing sekitar 400-an mahasiswa,” katanya, Selasa (19/1/2021).

Untuk mendapatkan pembebasan UKT semester genap 2020/2021, kata dia, mahasiswa harus mengikuti mekanisme pengajuan pembebasan UKT Korban Bencana Alam Provinsi Sulawesi Barat, yakni dengan cara orang tua atau wali mengajukan surat permohonan pembebasan UKT dengan melampirkan beberapa dokumen. 

Di antaranya fotokopi bukti pembayaran UKT sebelumnya, foto copy kartu keluarga dan KTP, surat keterangan terdampak bencana dari dari lurah/desa, foto lokasi kejadian, dan foto keluarga dan atau foto rumah.

Begitupun dengan Universitas Hasanuddin (Unhas). Melalui Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas, Ishaq Rahman menuturkan, bantuan pembebasan sementara ini Unhas diberikan untuk mahasiswa pada jenjang Program Sarjana, Profesi Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan, Ners dan Fisioterapi.

“Salah satu pertimbangan kebijakan ini dilakukan mengingat peristiwa bencana gempa bumi yang terjadi di Sulbar menyebabkan menurunnya kemampuan ekonomi dari orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayai studi mahasiswa yang terdampak langsung bencana itu,” ujar Ishaq.

Untuk memperoleh pembebasan sementara pembayaran UKT ini, lanjut Ishaq, mahasiswa diminta untuk membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Rektor dan Dekan Fakultas.

“Mahasiswa diminta untuk menyertakan dua dokumen. Pertama, Surat Keterangan dari Lurah atau Kepala Desa yang menyatakan bahwa benar mahasiswa yang bersangkutan terdampak langsung dari bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat,” terangnya.

Kemudian, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kampus berjas almamater biru itu membuka rekening khusus donasi bantuan bagi korban terdampak bencana gempa di Majene-Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar). Ditahap pertama donasi yang sudah terkumpul sudah mencapai Rp.27.500.000.

Tidak hanya itu, satu fakultasnya di Unismuh yakni FKIP selain menyiapkan program khusus untuk mahasiswa dan bantuan logistik, Erwin Akib selaku Dekan bahkan terjun langsung ke lokasi gempa. Ia memboyong sejumlah stafnya yang tergabung dalam FKIP Peduli. 

Erwin Akib yang tiba di Sulbar langsung membagikan bantuan logistik. Erwin Akib juga terus membagikan sebuah video terkait kondisi yang dilihatnya. 

“Bencana yang di Sulbar ini adalah duka kita semua,” singkat Erwin melalui pesan singkat Whatasapp. 

Asal ditahu, kegiatan peduli kemanusiaan FKIP, lanjut Erwin, merupakan bagian dari Gerakan Ta’awun yang sudah dicanangkan FKIP sejak 2 tahun lalu. Menurutnya, gerakan kemanusiaan merupakan bagian tak terpisahkan dari tanggungjawab perguruan tinggi. (ria)

Berita Terkait
Baca Juga