Kapal Pesiar MS Europa Tiba di Parepare, Turis Asing Disambut Begini
Pedoman Rakyat, Parepare – Penyambutan hangat yang dilakukan Pemerintah Kota Parepare terhadap wisatawan mancanegara mendapat pengakuan dari Kapten Kapal Pesiar MS Europa, Master Dag Dnergastein.
Pengalungan sarung sutra oleh Ketua PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan kepada Kapten Kapal Pesiar diiringi tari tradisional ‘Padduppa’ dan ‘Gendrang Bulo’ menambah kesan prosesi penyambutan para wisatawan.
Perpaduan alat musik tradisional dan moderen, seperti kecapi, gendang, dan suling serta gitar, menyatukan irama lagu Bugis tradisional yang didendangkan.
Suguhan itu nampaknya mendapat tempat di hati para wisatawan. Di antara mereka ada yang terlihat berjoget menikmati alunan lagu Bugis, dan mengambil gambar.
Parepare menurut Kapten Master Dag adalah kota yang menyenangkan untuk dikunjungi. Tidak banyak tempat yang dikunjungi yang mendapatkan sambutan seperti ini.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare juga memuji model penyambutan yang dilakukan Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).
Konsep dan simbol Islami kata Erna tetap diperhatikan, meskipun yang datang adalah wisatawan mancanegara.
“Saya sangat senang dan bahagia. Kedatangan kapal pesiar berarti Parepare semakin terkenal di kanca internasional, walau memang kita terkenal karena sosok mendiang Habibie, putra kelahiran Parepare sebagai tokoh internasional,” ujar Erna, Jumat (17/01/2020).
Lanjutnya, “Terkhusus Disporapar, terima kasi karena telah memberikan pemahaman yang baik kepada mereka bahwa kota kita kota ulama saat beberapa di antaranya ingin mandi tanpa busana di pantai. Mulai dari penari, sampai penyanyi semua menggunakan jilbab,” kata Erna, mengapresiasi.
Ditanya tentang strategi penyambutan yang dilakukan, Kepala Disporapar Parepare, Amarun Agung Hamka menjelaskan, jika sejak malam tadi, pihaknya menyuguhkan irama musik dan makanan tradisional.
“Hari ini investasi yang kita lakukakan, biayanya tidak banyak. Kami berharap pelayanan yang kami lakukan dapat berkesan, sehingga para wisatawan bisa menjadwalkan datang lagi ke Parepare. Jika dulunya sekali setahun, munhkin bisa dua kali dalam setahub. Kami suguhkan musik tradisional dan makanan tradisional secara gratis. Mereka dampaknya sangat menikmati,” Ujar mantan Kabag Humas Pemkot Parepare ini.(map)