Kasus Gagal Ginjal Akut, Jokowi: Pengawasan Industri Obat Harus Diperketat

Kasus Gagal Ginjal Akut, Jokowi: Pengawasan Industri Obat Harus Diperketat

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.

Jokowi memerintahkan pengawasan terhadap industri obat diperketat.

“Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Tugasnya semuanya,” kata Jokowi di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022).

Jokowi mengatakan penjelasan mengenai kasus gagal ginjal akut sudah disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin pada siang tadi.

“Tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menkes secara detil ya,” ujar Jokowi.

Menkes sebelumnya mengungkap hasil penelusuran cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di obat sirup. Hal ini berdasarkan temuan pada kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan di RSCM.

“Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed,” kata Menkes seperti dikutip dari detikHealth, Jumat (21/10).

“Itu lebih dari 50 persen ini (kasus) disebabkan oleh senyawa kimia tadi, nah kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya,” terang dia.

Karenanya, langkah konservatif yang dilakukan Kemenkes RI adalah melarang penjualan obat-obat yang mungkin tercemar DEG dan EG untuk menghindari risiko kasus kematian terus bertambah.

Berita Terkait
Baca Juga