Ketua NasDem NTB Bantu Biaya Pemulangan 93 Jemaah Umrah Asal Lombok
Pedomanrakyat.com, NTB- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Willy Aditya gotong royong membantu biaya pemulangan 93 Jamaah Umrah asal NTB yang terlantar berhari-hari di Bandara Soekarno Hatta akibat ulah travel umrah tak bertanggung jawab.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu mengaku turut prihatin atas apa yang menimpa Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren Yatofa, Bodak, Praya, Lombok Tengah, Tuan Guru Haji Fadli Fadil Thohir bersama dengan 93 orang calon Jamaah Umrah asal NTB yang gagal berangkat ke tanah suci Makkah.
“Kami sangat prihatin atas peristiwa ini, dan kami akan gotong royong untuk pemulangannya ke Lombok,” kata Willy, Minggu (9/4).
Willy juga menyesalkan musibah yang menimpa para Jamaah yang gagal berangkat umrah, apalagi hal itu terjadi di Bulan Suci Ramadan lantaran ketidakjelasan pemberangkatan ke tanah suci dari PT. Mayyasah Wisata Mulia yang dipimpin Lalu Muh Iqbal Asari selaku pihak travel umrah.
“Tentu kami sangat menyesalkan kejadian yang dilakukan oleh travel ini. Apalagi kami dapat informasi dari tuan guru, bahwa jamaah itu dari Lombok, dan jamaah dari beliau,” ujar Willy.
Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPW NasDem NTB yang juga Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi berterimakasih kepada Willy Aditya atas kepeduliannya menanggung biaya pemulangan 93 jemaah umrah.
“Secara Pribadi, saya pertama kali mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPW atas kepeduliannya terhadap jamaah umroh asal NTB, tentu keikhlasan Kakak Willy ini, semoga berkah buat jamaah dan NasDem NTB,” ungkapnya.
Dirinya juga menegaskan, Partai NasDem melalui Fraksi di DPRD NTB akan menindaklanjuti kasus itu kepada Kanwil Kementerian NTB untuk mendengarkan pendapatnya atas pengawasan bagi penyelenggara travel haji dan umroh.
“Saya juga akan bicara dengan Gubernur terkait hal ini. Sebagai antisipasi agar kejadian yang serupa tidak terulang, kasihan jamaah, sudah banyak menghabiskan biaya, namun mendapat travel yang tidak profesional,” demikian tandasnya.