Ketua Partai Bentukan Amin Rais Diminati Mantan Pimpinan KPK hingga Pensiunan Jenderal

Ketua Partai Bentukan Amin Rais Diminati Mantan Pimpinan KPK hingga Pensiunan Jenderal

Pedoman Rakyat, Jakarta – Partai politik (parpol) bentukan Amin Rais sudah tahap akhir. Bursa kandidat ketua umumnya sudah bermunculan.

Loyalis Amien Rais, Agung Mozin memberikan bocoran kandidat ketua umum pada partai baru bentukan mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Mulai dari mantan pimpinan KPK hingga pensiunan jenderal. Kandidat-kandidat tersebut juga telah menemui Amien Rais.

Agung Mozin mengatakan bahwa mereka menyampaikan komitmen agar partai ini memiliki agenda kepentingan di isu nasional maupun internasional.

Misalnya seperti tokoh tersebut ingin berkomitmen dalam pemberantasan korupsi, isu lingkungan hidup hingga isu perlindungan anak.

Dikatakan kandidat berasal dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya berasal dari mantan pimpinan KPK, mantan anggota KPU, mantan anggota WALHI, mantan anggota Polri hingga mantan anggota TNI.

Namun, Agung menampik ketika ditanya apakah mantan panglima yang dimaksud yakni Gatot Nurmantyo.

Agung juga memastikan ketua umum partai baru ini bukan Hanafi Rais. Tak hanya itu saja, Amien Rais disebut telah memiliki usulan nama untuk partai barunya. Nama tersebut kemungkinan besar adalah Partai Amanat Nasional (PAN) Reformasi. Logonya sendiri juga tidak jauh berbeda dengan PAN.

“Setelah melalui diskusi yang panjang ternyata usulan yang menguat adalah nama Partai PAN Reformasi, sedangkan logo tidak jauh berbeda dengan logo PAN. ” kata Loyalis Amien Rais, Agung Mozin.

Usulan nama tersebut akan diputuskan jika sudah tidak ada lagi perubahan usulan dari semua stakeholder. Agung menjelaskan, alasan pemilihan nama tersebut karena Amien Rais di mata publik tidak lepas dari PAN.

Tekad Amien Rais juga sudah bulat untuk membentuk partai baru. Partai-partai politik yang ada saat ini dianggap sudah tidak bisa lagi diharapkan mewakili kepentingan masyarakat.

Hal ini disebabkan sebagian besar parpol sekarang sudah menjadi bagian dari rezim kekuasaan atau sudah dikooptasi oleh kekuasaan. (zul)

Baca Juga