Kronologi Pemerkosaan di Lantai 21 Menara Bosowa Makassar, Berawal dari Korban Telat Pulang
Pedoman Rakyat, Makassar – Korban dugaan pemerkosaan yakni AA angkat bicara usai dirinya viral karena video pengakuannya beredar luas di berbagai media sosial.
Dalam video berdurasi 50 detik tersebut, AA mengaku mengalami kejadian pemerkosaan itu pada tanggal 18 November 2020 lalu. Korban juga mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke kantor polisi.
Wanita muda berusia 19 itu membeberkan awal mula ia mendapatkan tindak kejahatan seksual yang dilakulan oknum sekuriti perusahaan yang berinisial R tersebut.
AA mengatakan bahwa saat itu dia masih bekerja sebagai karyawati di salah satu perusahaan di kantor yang dijaga sekuriti. AA yang biasanya pulang sekitar pukul 17.00 Wita, terpaksa harus lembur di kantor hingga dia pulang malam.
Ketika pulang malam sekitar pukul 22.00 Wita, rumah kosnya sudah terkunci. Dan teman yang dihubunginya tidak membukakan pintu kosnya karena sudah terlelap.
Karena tidak memiliki tempat lain untuk ditinggali, AA lalu memutuskan kembali ke kantornya karena saat itu dia yakin bahwa tempat itu sangat aman untuk ditinggali sementara mengingat ada sekuriti juga yang menjaganya.
“Pas di kantor ketemu ka sama tiga security. Lalu cerita-cerita sama mereka. Ada juga disitu pelaku. Tapi pas setengah empat dua security lainnya tidur da ke pos,” ujar AA melalui telepon seluler kepada wartawan, Kamis (25/3/2021)
Niat bejat R, mulai muncul ketika melihat dua rekannya tertidur. R kemudian mengajak AA untuk naik ke lantai 23 dengan alasan untuk melihat-lihat keadaan sekitar kantor.
Setelah naik ke lantai 23, R kemudian mengantarkan AA ke lantai 22. Disitu R sudah punya gelagat aneh dengan menyenggol korban. Lalu setelah itu AA diajak R ke lantai 21. Di sini, R menyekap AA dan menjalankan aksi kejinya.
“Dia bilang tidak adaji CCTV disini,” ujar AA menirukan perkataan R saat hendak melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Setelah kejadian itu, AA lalu diajak kembali turun ke lantai dasar. AA mengaku hendak melaporkan R ke dua rekannya yang tidur tadi tetapi saat itu R selalu membuntutinya seakan mengirimkan tanda ancaman jika bersuara.
Tindakan yang dialami AA baru diketahui pada pagi harinya usai teman kantornya datang dan melihatnya menangis. Teman kantornya pun menyarankan AA untuk melapor ke polisi.
“Saya melapor ke polisi jam 12 siang. Saya disuruh visum dua kali,” ujarnya.