Legislator Golkar Sulsel Debbie Anggap Nilai Kebangsaan sebagai Modal Hadapi Pandemi Covid-19

Legislator Golkar Sulsel Debbie Anggap Nilai Kebangsaan sebagai Modal Hadapi Pandemi Covid-19

Pedoman Rakyat, Makassar – Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar, Debbie Purnama Rusdin mengajak masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan sebagai modal dan kekuatan menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi E DPRD Sulsel itu di Hotel Graha di Jalan Andalas Makassar, pada Minggu (18/07/2021).

“Nilai-nilai kebangsaan menjadi modal dan kekuatan bersama bangsa dalam mengatasi pandemi Covid-19,” kata Debbie, dalam mengawali sambutannya dihadapan para Warga Kecamatan Bontoala, Makassar.

Debbie juga mengungkap, kegiatan serupa tak hanya dirinya, namun semua anggota DPRD Sulsel juga melakukan hal yang sama.

“Semua anggota DPRD Sulsel turun sosialisasikan ini secara serentak. Sosialisasi kebangsaan ini adalah salah satu tugas dari anggota Dewan,” Debbe Rusdin menambahkan.

Di tengah situasi pendemi Covid-19, Debbie Rusdin mengingatkan kepada warga untuk terus meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan antara sesama, karena apa yang dihadapi saat ini ini bagian dari cobaan dari Allah SWT.

“Jadi di tengah pendemi itu, situasi tidak stabil, semua orang terkena dampaknya. Kita jangan mudah terpancing atau tepengaruh dengan hal yang tidak ditahu kenenarannya. Jangan kita mau dipecah bela dengan issu yang tidak jelas di media sosial. Tentu dengan ketakwaan dan kebersamaan bangsa ini akan tetap kuat, karena apa yang dihadapi saat ini ini bagian dari cobaan dari Allah SWT. Butuh kekompakan dan kebersaamaan untuk melewati masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Debbie Rusdin.

Prof. Dr Ismail Suardi Wekke, Ph.D dari Udjunct di University College of Yayasan Pahang Malaysia hadir sebagai Narumber menyampaikan agar masyarakat di era sekarang agar dalam bermedia sosial menanamkan spirit keagaamaan, Jangan menceritakan hal hal yang buruk di media sosial.

Sementara Atto Suharto, Calon Doktor dari UIN Alauddin Makassar yang juga hadir sebagai pemateri menyampaikan pentingnya menanamkan nilai nilai toleransi, kebersamaan dan tenggang rasa.

“Toleransi adalah sabar membiarkan sesuatu itu artinya apa, bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, bagaimana menjaga pesaan kita kepada orang lain dan tenggang rasa itu bagaimana menjaga perasaan orang lain pada diri kita. Jika ini ditanamkan persatuan dan kesatuan antara sesama akan terjaga,” tutur Atto.

Berita Terkait
Baca Juga