Legislator Golkar Sulsel Debbie Bicara Penguatan Nilai Kebangsaan Cegah Aksi Terorisme di Makassar

Legislator Golkar Sulsel Debbie Bicara Penguatan Nilai Kebangsaan Cegah Aksi Terorisme di Makassar

Pedoman Rakyat, Makassar – Penguatan nilai kebangsaan yaitu Pancasila dan nilai sosial Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi benteng dalam mencegah aksi terorisme.

Hal itu dikemukakan, anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar Debbie Purnama Rusdin saat melakukan sosialisasi nilai-nilai kebanggasaan bersama warga Tallo, di Aula Serba Guna SMKN 5, pada Minggu (18/4/2021).

Istri dari pengusaha Rusdin Abdullah mengemukakan hal tersebut menyusul banyaknya keluhan yang ia terima soal aksi terorisme yang semakin mengkhawatirkan di Kota Makassar.

Asal diketahui, belum lama ini terjadi aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar. Kemudian tak lama setelah itu, dilakukan penangkapan satu orang terduga teroris.

“Ini sangat menyedihkan dan miris. Penguatan nilai-nilai kebangsaan seperti ini harus terus dimasifkan, khususnya untuk generasi milenial,” terang Debbie, begitu sapaan karibnya.

Tak hanya itu, Debbie dalam sosialisi nilai-nilai kebanggasaan yang mengangkat tema “Keagamaan” itu juga meminta kepada warga meningkatkan kewaspadaan terhadapa pahan terorisme dan menganjurkan kepada masyarakat agar menjalankan perintah agama dengan Al-quran.

“Agama seharusnya dapat dipahami  tanpa mengorbankan ajaran-ajaran dasar agama dan sebaliknya. Bukan pemahaman yang bersifat radikal, ekstrim atau liberal. Masyarakat agar menjalankan perintah perintah agama dengan Al-quran,” harap Debbie.

Asal diketahui, dalam sosialisasi sore tadi, Debbie menghadirkan narasumber lainnya yakni,  Dosen UIN Alauddin Makassar, Dr. Shuhufi Abdullah S.Ag dan Suharto S.Ag Mag.

Dosen UIN Alauddin Makassar, Dr. Shuhufi Abdullah S.Ag  menyampaikan untuk mencegah paham radikalisme agar berpegang teguh pada prinsip dasar Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.

Begitupun yang diungkapkan, Atto Suharto. Ia menyampaikan bahwa bangsa indonesia sebagai bangsa yang besar tidak bisa dipisahkan dengan nilai nilai kebangsaan dan agama.

“Nilai kebangsaan dan agama saling terkait. Sekarang ini banyak upaya ingin memecah belah bangsa ini. Jangan kita Islam sebagai mayoritas memaksakan kehendak kepada minoritas, kita harus saling menghargai, karena Bangsa ini lahir dari keberagaman. Mari menata diri kita, memperbaiki diri kita dihadapan Allah SWT. Di bulan ramadhan ini perbaiki diri dan amal kita,” tutup Atto Suharto.

Berita Terkait
Baca Juga