Mahasiswa dari 300 Universitas Mulai Jabodetabek, hingga Sulawesi Demo di Istana Besok

Mahasiswa dari 300 Universitas Mulai Jabodetabek, hingga Sulawesi Demo di Istana Besok

Pedoman Rakyat, Jakarta – Penolakan pengesahan UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja terus terjadi. Rencananya, mahasiswa dari Jabodetabek, Kalimantan hingga Sulawesi akan demo di depan Istana Negara, Kamis (8/10/2020), besok.

Mahasiswa tersebut yang masuk dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Aksi yang rencananya dimulai pukul 10.00 WIB ini bakal diikuti mahasiswa dari 300 universitas.

“Kami kemarin baru saja konsolidasi nasional, dan semua wilayah sudah menyatakan tanggal 7 Oktober ini bakal turun di wilayah, kecuali Jabodetabek. Besok tanggal 8 Oktober akan kedatangan dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, merapat semua ke istana,” kata Koordinator Media Aliansi BEM SI Andi Khiyarullah dilansir CNNIndonesia.

Andi menyebut tuntutan mereka masih sama, yakni mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait pencabutan UU Ciptaker.

Ia mengatakan mahasiswa bakal menyuarakan penolakan UU Ciptaker yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat, sekaligus menggemparkan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan DPR.

Fokus kita adalah bagaimana membuat Presiden Jokowi dalam membuat Perppu,” lanjutnya.

Kendati demikian, Andi belum bisa memastikan berapa total mahasiswa yang akan bergabung dalam aksi itu. Namun ia memastikan aksi itu akan diikuti ratusan perguruan tinggi negeri dan swasta.

“Sementara sampai saat ini kami masih rekap data dari kehadiran mahasiswa baik PTN dan PTS,” jelas Andi.

Dihubungi terpisah, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian menyebut aksi ini sudah dipersiapkan jauh hari dan sudah mengajukan perizinan untuk aksi turun jalan kepada aparat keamanan.

“Di dalam aksi massa ini hanya sekadar pemberitahuan yang sudah kita kirim ke teman Polda, dan nantinya mungkin membantu kita mengamankan keadaan di lapangan,” kata Remy.

Terkait teknis di lapangan, Remy mengaku sudah mewanti-wanti mahasiswa untuk melakukan aksi damai dan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19 di tengah pandemi. (adi)

Berita Terkait
Baca Juga