Masalah Pengusaha Ayam Petelur Soal Harga Anjlok, Komisi B DPRD Sulsel Siapkan Solusi Jangka Panjang Pendek

Masalah Pengusaha Ayam Petelur Soal Harga Anjlok, Komisi B DPRD Sulsel Siapkan Solusi Jangka Panjang Pendek

Pedoman Rakyat, Makassar – Komisi B DPRD Sulawesi Selatan, membidangi perekonomian, telah mendapat solusi jangka pendek maupun jangka panjang, terkait permasalahan yang dialami Pengusaha ayam petelur dan ayam potong di Sulsel.

Hal tersebut disampaikan, Ketua Komisu B DPRD Sulsel, Rachmatika Dewi, usai memfasilitasi para pengusaha bertemu dengan instansi terkait, di Ruang Komisi B, Selasa sore (21/9/2021).

Cicu sapaan akrab Rachmatika mengharapkan bahwa, solusi jangka pendeknya teman teman dari produk pakan bisa menberi subsidi atau keringanan kepada peternak ayam petelur ini. 

“Jadi, kita harapkan di masa sulit ini, kita berempati dan saling membantu sama lain,” ungkap Legislator Fraksi NasDem DPRD Sulsel ini.

Kemudian, diharapkan adanya intervensi dari pemerintah, dimana dalam penyaluran bansos sembako salah satu itemnya yakni telur, bisa diambil dari para peternak telur ini.

“Dan itu sudah disampaikan Kadis Sosial untuk menginstruksikan kepada kadis sosial di Kabupaten Kota untuk berkordinasi, karena sekarnag kewangan kab/kota dalam menyediakan bahan-bahan bansos tersebut,” ujar Cicu.

Ketua NasDem Kota Makassar ini juga menuturkan bahwa, pemerintah juga harus membuat regulasi yang mengatur terkait dengan pengendalian, baik stok jagung di Sulsel maupun harganya. 

“Karena ini persoalannya harga bahan baku pakan tinggi dan itukan jagung,” terangnya.

Menurutnya, jikalau stok jagung berkurang, maka penjualan tinggi, sedangkan di Sulsel sendiri merupakan daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia. 

“Kita kan lumbung artinya jangan sampai hasil panen jagung kita diambil daerah daerah lain,” papar Cicu.

“Jadi kita perlu pikirkan regulasi, bagaimana kita dlu memenuhi kebutuhan di Sulsel, baru kita kirim keluar sulsel dan itu harus di regulasi tentunya,” tambahnya.

Olehnya itu lanjutnya, diharapkan kedepannya solusi jangka panjang, bisa dibuatkan regulasinya baik dalam bentuk Pergub atau dalam bentuk Perda.

Kemudian, pengelolaan jagung sendiri yang kita harap di Pucak itu bisa menjadi angin segar bahwa Silo untuk jagung ataupun pengelolaan jagung di Pucak dapat diambil alih perseroda.

“Kita harap perseroda bisa menjadi salah satu bagian yg membeli jagung jagung persiapan pakan ini, sehingga tidak di monopoli oleh treding maupun pabrik, sehingga harga bis bersaing untuk para peternak,” jelas Cicu.

Berita Terkait
Baca Juga