Masuk Area Blank Spot, KPID Bareng Ketua DPRD Sulsel Literasi Penyiaran Sehat di Barru

Masuk Area Blank Spot, KPID Bareng Ketua DPRD Sulsel Literasi Penyiaran Sehat di Barru

Pedomanrakyat.com, Barru – Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Sulawesi Selatan kembali menggelar Kegiatan Literasi Penyiaran sehat dengan mengambil tema “Cerdas Memilih Siaran di Area Blankspot”.

Acara yang dibuka oleh Ketua KPID Sulawesi Selatan Irwan Ade Syaputra dan didampingi Komisioner KPID Sulawesi Selatan, berlangsung di Hotel d’Shining, Barru, Kamis (7/12/2023).

Kegiatan Literasi ini menghadirkan tiga Narasumber, yakni Ketua DPRD Povinsi Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Praktisi Penyiaran Mar’atu Shaliha dan Komisioner KPID Sulsel Siti Hamidah yang memiliki pemahaman mendalam tentang literasi penyiaran sehat.

Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan Siswa-Siswi di Barru. Antara lain Siswa SMA Negeri 1 Barru, SMA Negeri 3 Barru, SMK Negeri 1 Barru, Para Pengajar/Guru dan masyarakat Barru.

Dalam kesempatan ini juga, KPID Sulsel membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut aktif dalam melakukan pengawasan isi siaran dengan melakukan literasi dan memfasilitasi media komunikasi melalui integrasi teknologi dengan aplikasi E-KPID Sulawesi Selatan.

Ketua KPID Sulsel, Irwan Ade Syaputra mengatakan, kegiatan ini menyikapi kegelisaan KPID dengan berbagai pencapaain perkembangan teknologi informasi berbagai aksesibilitas diberbagai daerah di wilayah Sulsel.

“Namun masih ada juga hal yangg belum maksimal dalam pelaksanaan, terkhusus dalam akses informasi yakni adanya blank spot di beberapa wilayah termasuk Barru,” kata Irwan

Menurut Irwan, seuai Data kompas 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Televisi (TV) dan Radio masih diatas 50 persen, artinya apa yang ditampilkan oleh tv dan radio itu masih aman.

“Artinya apa konten-konten yang disampaikan bertanggungjawab sudah melalui proses dan juga pasti sudah sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), sebagai salah satu prasyarat yang harus dilewati oleh lembaga penyiaran,” bebernya.

Lanjutnya, gadget sendiri atau media sosial tingkat kepercayaannya rendah, karena masih banyak hal yang tidak bertanggung jawab disana.

“Na kami hadir disini untuk meliterasi adek-adek, sebentar ada Ibu Ketua DPRD Sulsel yang nanti insyaAllah dengan kewenangan beliau bisa membantu kita melihat bagaimana kita bisa memilah siaran-siaran yang layak,” jelas Irwan.

Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari menuturkan, berdasarkan data dari balai monitoring frekuensi Sulsel, pihaknya mengakui bahwa Barru merupakan salah satu daerah yang tergolong sebagai blank spot area.

“Dikarenakan kondisi sebagai masyarakat barru tidak mampu menangkap siaran TV analog. Makanya lebih banyak gedget (HP) yang menjadi teman, tetapi itu juga ada sisi negatifnya,” bebernya.

Kata Andi Ina, Kementerian komunikasi dan informatika (Kominfo) itu mencatat hingga kini masih ada 226 daerah di Indonesia yang belum terjangkau TV analog.

“Jadi hal kni penting terutama menjelang dilakukannya progaram pemberhentian TV analog yang akan berlangsung beberapa tahap,” terang Andi Ina.

“Di mana daerah yang belum terjangkau siaran TV atau blank spot itu akan diisi dengan siaran TV digital, karena memiliki jangkauan luas dan teknologi lebih canggi dari siaran tv analog,” kuncinya.

Sementara itu, Komisioner KPID Sulsel, Siti Hamidah menuturkan, terdapat beberapa daerah di Sulsel yang masuk area blank Spot. Di antaranya, Kabupaten Barru, Jeneponto, Selayar dan Toraja Utara.

“Yang sangat mengejutkan itu Kabupaten Barru, karena paling dekat dengan ibu kota Provinsi, ternyata Barru terdampak blank spot. Ternyata setelah kami berdiskusi dengan Ibu Andi Ina, memang letak geografis sulit untuk dijangkau karen ada beberapa wilayah di Barru tidak listriknya,” kata Mimi sapaan akrabnya.

Mimi mengatakan, adapun dampak yang dirasakan masyarakat di area blank spot ini. Salah satunya sumber siarannya di daerah tersebut terbatas, karena masyarakat di area blank spot hanya memakai layanan penyiaran berlangganan.

“Maka itu yang disampaikan ibu ketua bahwasanya itu akan bahaya untuk mindset berpikir kami, karena bagi kami di regulasi penyiaran, tontonan adalah tuntunan,” terangnya.

“Karena kadang apa yang kita tonton itu yang kita implementasikan, maka dari kami dari komisi penyiaran harus selalu memberi literasi kepada masyarakat bahwasahnya ini yang baik untuk kita serap dan ini tidak baik disisi penyiarannya,” lanjut Mimi.

KPID Sulsel Gelar Literasi Penyiaran Sehat Tema “Cerdas Memilih Siaram di Area Blank Spot” di Kabupaten Barru.

Sekadar tahu, melalui kegiatan literasi ini juga KPID Sulsel mengupayakan mengawal penyiaran dibeberala Daerah yang terdampak blank spot.

Antara lain mendorong percepatan digitalisasi penyiaran, mendorong LPS melakukan investasi transmisi di area blankspot dan mendorong terbentuknya lembaga penyiaran lokal yang memiliki izin resmi.

KPID Sulsel juga berharap dengan adanya program literasi Penyiaran Sehat ini agar masyarakat Sulsel khususnya di Kabupaten Barru dapat lebih sadar akan pentingnya menjadi Pemirsa yang cerdas dalam menentukan dan memilih konten siaran.

Berita Terkait
Baca Juga