Mayoritas Kepala Daerah di Sulsel dari Partai Golkar Ingin Supriansa

Mayoritas Kepala Daerah di Sulsel dari Partai Golkar Ingin Supriansa

Pedoman Rakyat, Makassar – Perebutan kursi orang nomor satu di Partai Golkar Sulsel bakal digelar di Jakarta. Plt Ketua DPD I Golkar Sulsel Nurdin Halid (NH) sudah menyurat ke DPP. Keputusan tersebut menyusul tak terbitnya surat izin dengan alasan Covid-19.

Sekadar diketahui, mengerucut ada empat kader Partai Golkar yang mengikuti perebutan orang nomor satu di partai pemenang Sulsel tersebut. Mereka adalah, Supriansa, Hamka B Kady, Taufan Pawe dan Syamsuddin Hamid.

Bila diperhatikan selama penggalangan dukungan, arah 30 pemilik suara sudah dapat terbaca. Paling ramai dibicarakan adalah Supriansa.

Pasalnya, Supri, begitu sapaannya, yang juga anggota Komisi III DPR RI tersebut terbilang mendapat perlakuan khusus dari calon lainnya. Itu setelah terbitnya surat diskresi dari Ketua Umum Partai Golkar dalam pencalonannya di Musda.

Tak heran, hanya menghitung hari melakukan komunikasi politik dengan para pemilik suara, persyaratan bakal calon yakni 9 dari 30 suara atau 30 persen, Supriansa mampu mencukupkan. Bahkan para pemilik suara sudah terang-terangan bersikap. 

Mayoritas kepala daerah berasal Partai Golkar. Dari sembilan baik yang menjabat bupati atau wakil bupati, lima diantaranya sudah bersikap dukungannya ke Supriansa. Selain Ketua DPD II dukungan Supriansa muncul dari ormas Pendiri Partai Golkar, yakni Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar Ulama).

Mereka adalah, Andi Kaswadi Razak (Bupati Soppeng), A Fashar Padjalangi (Bupati Bone), Muslimin Bando (Bupati Enrekang), Iksan Iskandar (Bupati Jeneponto), dan Victor Datuan Batara (Wabup Toraja).

Kemudian di tempat lain, Taufan Pawe (wali kota Parepare), dan Syamsuddin Hamid (Bupati Pangkep) diketahui sama-sama ikut mencalonkan.

Sementara, seperti M Basli Ali (Bupati Selayar) dan Thoriq Husler (Bupati Lutim) cenderung bersikap antara ke Syamsuddin Hamid atau Hamka B Kady.

Bupati Enrekang sekaligus Ketua DPD II, Muslimin Bando mengaku tidak begitu sulit menentukan arah dukungannya. Supriansa, dinilainya adalah sosok yang bisa membawa perubahan.

“Untuk ada perubahan ketua harus baru. Saya berharap Pak Supriansa bertindak sebagai pengurus bukan pengusaha partai,” kata Bupati yang menyandang status Tokoh Utama Penggerak Koperasi tersebut.

Hal serupa disampaikan, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak. Ketua DPD II Golkar yang mendapat penghargaan dari DPP Golkar atas keberhasilannya meraih kemenangan dan kenaikan kursi terbanyak pada Pileg 2019 lalu, menilai Supriansa mampu berkontribusi nyata untuk Golkar di Sulsel.

Untuk diingat, Andi Kaswadi Razak merupakan satu-satunya Ketua DPD yang menerima penghargaan di Sulsel pada Pileg lalu. Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pada resepsi peringatan HUT ke 55 Partai Golkar tahun 2019, di Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (06/11/2019).

Soal Supriansa, menurut Andi Dulli, sapaan dekatnya, adanya rekomendasi yang diberikan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartanto bisa menjadi sebuah tanda dan sinyal kuat toko tersebut didukung oleh DPP.

“Tidak semua orang bisa mendapatkan rekomendasi. Artinya ketua DPD II ini semestinya paham bahwa orang seperti Supriansa ini layak dan bisa memberikan kontribusi nyata kepada Golkar. Satu suara yang saya miliki akan jatuh ke Supriansa,” jelasnya.

“Saya paham maksud rekomendasi Ketum Golkar. Itu tanda dia (Supriansa) yang diinginkan Golkar,” sambungnya lagi.

“Kenapa kita tidak (aklamasi)? Apalagi ini jelas keinginan DPP harus aklamasi. Segala kepentingan organisasi di DPP. Kalau mau dilihat bagus, ya, kita pilih calon yang didukung DPP,” Andi Kaswadi Razak menambahkan.

Di tempat lain, Wali Kota Parepare sekaligus Ketua DPD II Taufan Pawe mengaku sudah memenuhi syarat. Namun Taufan Pawe enggan membeberkan siapa saja pemilik suara yang ada di barisan pendukungnya. “Saya tidak usah sebutkan berapa jumlah, yang pastinya sudah sesuai dengan kuota 30 persen,” tegas Taufan, belum lama ini. 

Begitupun Hamka B Kady. Saat menyerahkan syarat dukungannya untuk maju sebagai bakal calon Ketua Golkar Sulsel ia sangat begitu yakin memenuhi syarat sebagai bakal calon. “Saya yakin syarat 30 persen terpenuhi,” ujar Hamka kepada awak media.

Ia berharap, pemilik suara yang memberi dukungan kepadanya tetap utuh alias tak ada ke kandidat lain. “Saya menghargai apa yang mereka telah berikan kepada saya,” ucapnya.

Bila diperhatikan, dari empat kader yang muncul sepertinya pemilik suara yang ke Supriansa terbilang lebih terbuka. Yang lainnya memilih merahasiakan dukungan yang didapatkannya. (zul)

Berita Terkait
Baca Juga