Menkeu Sri Mulyani Sebut Krisis Energi Perburuk Pemulihan Ekonomi: Situasi Ekstrem yang Sangat Berbeda

Menkeu Sri Mulyani Sebut Krisis Energi Perburuk Pemulihan Ekonomi: Situasi Ekstrem yang Sangat Berbeda

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkap, saat ini dunia tengah menghadapi krisis energi.

Kondisi ini diyakini akan memperburuk upaya pemulihan ekonomi.

Menurut data yang dimilikinya, harga minyak dunia mengalami kenaikan 350 persen dalam dua tahun.

Ini berdampak pada kenaikan harga energi di seluruh negara di dunia.

“Pada bulan Juni, kami menyaksikan harga gas alam di Eropa meningkat sebesar 60 persen, hanya dalam dua minggu. Kelangkaan bahan bakar sedang berlangsung di seluruh dunia,” katanya dalam pembukaan 3rd Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) di Bali International Convention Center, Jumat (15/7).

Mengutip data Bank Dunia, dia menyebut harga minyak mentah dunia meningkat 350 persen dari April 2020 hingga April 2022.

Padahal, di awal pandemi, dia melihat harga minyak mentah dunia sempat mendekati nol bahkan minus.

“Dan sekarang kita menghadapi situasi ekstrem yang sangat berbeda. Peningkatan 350 persen ini merupakan peningkatan terbesar untuk periode dua tahun sejak 1970-an,” katanya.

Dengan adanya kenaikan komoditas energi, Menkeu Sri Mulyani menyebut akan berdampak pada kondisi sosial politik di beberapa negara. Sehingga, secara global, ini akan mengancam upaya pemulihan ekonomi.

 

Berita Terkait
Baca Juga