Minat Warga Berkurban Turun, Pedagang Hewan di Makassar Mengeluh

Pedoman Rakyat, Makassar – Memasuki pelaksanaan hari raya Idul Adha 1442 H, pedagang sapi di Kota Makassar sudah mulai menerima pesanan hewan kurban.
Namun tak seperti di tahun-tahun sebelumnya, sampai saat ini pedagang hewan kurban belum begitu ramai diserbu pembeli. Hal itu berarti minat warga Makassar dalam melakukan sembelih hewan kurban masih tergolong rendah.
Salah satu pedagang sapi di Antang Kecamatan Manggala kota Makassar, Herman, mengatakan, mendekati hari raya Idul Adha seharusnya pedagang hewan kurban sudah mulai ramai didatangi pembeli.
“Beda tahun lalu sama sekarang, ini harusnya banyakmi, sejak minggu lalu ini baru 2 ekor laku dari 15 ekor sapi yang saya jual,” ungkap Herman saat ditemui belum lama ini.
Ia mengatakan, sapi miliknya dipesan dari Kabupaten Sinjai dan telah melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum di kirim di Kota Makassar untuk dijual.
“Sebelum saya beli sudah dicek memang kesehatannya disana,” lanjutnya.
Harga sapi yang dijualnya pun bervariasi, tergantung pada beratnya. Untuk harga sapi yang paling berat ia jual pada kisaran harga Rp20 juta per ekornya.
Sementara untuk harga kambing ia mematok harga mulai dari Rp3 juta Hingga Rp4 juta per ekor.
Selain itu keluhan juga diungkapkan Amir salah satu pedagang sapi di Jalan Urip Sumoharjo Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.
Sejak minggu lalu mulai berjualan sapi, ternyata warga belum banyak berdatangan memesan hewan kurban miliknya.
“Jelang Idul Adha ini agak sepi, seharusnya banyakmi, tapi mungkin gara-gara Corona (Covid-19),” keluhnya.