Mudah Diingat Publik, NasDem Pertahankan Nomor Urut 5 di Pemilu 2024
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Partai NasDem makin percaya diri dalam menyambut Pemilu 2024 mendatang usai dipastikan menjadi salah satu partai politik yang lolos sebagai peserta Pemilu 2024. Nomor urut 5 kemudian dipilih NasDem di Pemilu 2024 mendatang yang merupakan nomor yang sudah dikenal publik di Pemilu 2019 lalu.
Keputusan tersebut menindaklanjuti hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional dan Penetapan Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2024 di Kantor KPU RI Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).
“Dan setelah keluarnya Perpu nomor 1 tahun 2022 yang dimana pasal 179 ayat 3 memberikan pilihan bahwa partai yang mengikuti Pemilu 2019 dan lolos di Senayan diberikan opsi boleh menggunakan nomor Pemilu 2019 atau ikut undian,” kata Wakil Sekjen Bidang Idiologi, Organisasi dan Kaderisasi DPP NasDem, Dedy Ramanta.
Dia menambahkan partainya telah mantab memilih untuk mempertahankan nomor urut 5 dan akan terus melakukan sosialisasi dengan nomor 5 di masyarakat.
“Nomor 5 ini memudahkan, jari kita lima, Pancasila sila ke lima, bagi yang umat muslim juga shalat lima waktu. Jadi lima ini angka keberuntungan dan dengan nomor lima kita juga mencapai kenaikan kursi DPR RI yang juga signifikan dari 36 sekarang menjadi 59,” kata dia.
Dedy melanjutkan pada kesempatan hari ini terdapat dua kali tahapan kegiatan di Kantor KPU RI pertama adalah penetapan sebagai peserta pemilu dan kemudian pada malam harinya akan dilanjutkan dengan penetapan nomor urut peserta Pemilu.
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali dan Sekjen Partai NasDem, Johnny G. Plate serta sejumlah pengurus DPP NasDem diagendakan hadir langsung dalam agenda Pelaksanaan Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 di Kantor KPU RI.
Sebelum rombongan berangkat menuju Kantor KPU RI sebelumnya akan diawali dengan kegiatan doa bersama di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada pukul 17:00 WIB.
“Bagi kami nomor urut berapa pun sama, nomor 5 sudah identik dengan NasDem ya kenapa harus kita ubah kan?,” demikian tambah Ahmad Ali.