Ngeri! Rusia Tak Lagi Ekspor Biji-bijian Ukraina, Waspada Krisis Pangan Menanti

Ngeri! Rusia Tak Lagi Ekspor Biji-bijian Ukraina, Waspada Krisis Pangan Menanti

Pedomanrakyat.com, Rusia – Rusia khawatir dan curiga kapal-kapal yang berlayar ke Laut Hitam membawa peralatan militer.

Pernyataan ini muncul setelah Ukraina menuduh Rusia menyerang tempat penyimpanan biji-bijian untuk ekspor.

Dikutip dari Reuters Rusia menyerang wilayah Odesa Ukraina usai berakhirnya kesepakatan ekspor gandum sejak Senin lalu.

Dengan kesepakatan itu memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian secara aman melalui Laut Hitam.

Tapi PBB memperingatkan keputusan Rusia berisiko membuat kelaparan di seluruh Dunia.

Sementara itu Ukraina sedang menyiapkan rute baru untuk ekspor melalui Rumania.

“Teroris Rusia benar-benar dengan sengaja menargetkan menyerang. Serangan rudal Rusia tidak hanya dirasakan Ukraina, namun semua orang di dunia yang menginginkan kehidupan normal dan aman,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dikutip dari Reuters, Kamis (20/7/2023).

Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan 10 warga sipil, termas uk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, terluka.

Situs biji-bijian serta fasilitas industri, gudang, pusat perbelanjaan, gedung perumahan dan administrasi serta kendaraan juga mengalami gangguan.

Dari video yang dirilis Ukraina, api dan asap mengepul dari gudang yang hancur. Video itu juga menunjukkan blok perumahan dengan jendela yang pecah.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Ukraina akan dianggap sebagai pihak dalam konflik di pihak Ukraina.

Rusia juga menyebut bagian tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman untuk pelayaran.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Rabu mengatakan, keluarnya Rusia dari kesepakatan berpotensi meningkatkan kerawanan pangan global dan dapat menaikkan harga pangan, terutama di negara-negara miskin.

Di Chicago, harga gandum AS melonjak karena perkembangan terbaru dalam perang.

Presiden Vladimir Putin mengatakan negara-negara Barat telah memutarbalikkan fakta atas kesepakatan yang telah kedaluwarsa.

Namun ia menyebut Rusia siap berunding kembali jika semua persyaratan dipenuhi.

 

Berita Terkait
Baca Juga