Pakar Sebut Pelaku Politik Uang Miskin Ide dan Kekerabatan Sosial

Pakar Sebut Pelaku Politik Uang Miskin Ide dan Kekerabatan Sosial

Pedomanrakyat.com, Makassar – Komunitas wartawan politik Sulawesi Selatan menggelar diskusi dengan tema “Pilkada Sinjai bisaka tanpa money politik”, berlangsung di Cafe Baji, Jalan Tamangapa Raya, Sabtu (19/10/2024).

Diskusi tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Pakar tata kelola pemilu Unhas Dr. A. Lukman Irwan, Akademisi Khair Khalis Syukati SH. MH dan Direktur Riset PT GSI Muhammad Ridwan.

Akademisi Khair Khalis Syukati menuturkan, ada beberapa point penting yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi pelaksanaan politik uang di Pilkada Sinjai.

“Pertama penguatan aturan dan penegakan hukum, karena ini biasanya dikaburkan dalam pelaksanana politik baik dari tim maupun calon itu sendiri,” beber Khair.

Kemudian kata dia, pentingnya memeberikan pendidikan pemilu kepada masyarakat, agar mereka mengetahui apa saja yang tergolong dalam politik uang.

“Jadi saya kira edukasi politik kepada masyarakat terhadap ancaman pidana terhadap money politik ini juga sangat penting,” terangnya.

Ditempat yang sama, pakar tata kelolal pemilu Unhas Dr A. Lukman Irwan S.IP., MSI menuturkan bahwa, kandidat yang biasanya menggunakan politik uang adalah kandidat yang miskin ide.

“Miskin ide, akhirnya memakai pendekatan transaksional. Kemudian juga kandidat yang tidak memiliki kedekatan kekerabatan dengan masyarakat atau miskin sosial,” terang Lukman.

Lukman juga menyebutkan bahwa, lemahnya pendidikan politik di masyarakat, sehingga politik ini menjadi politik bersifat casing demokrasi.

“Karena praktik-pratiknya jadi non demokrasi, yang dimana didalamnya ada praktik politik uang,” pungkasnya.

Berita Terkait
Baca Juga