Pemkab Maros Genjot Infrastruktur Pendidikan Tangguh Bencana, 20 Sekolah Jadi Prioritas

Pemkab Maros Genjot Infrastruktur Pendidikan Tangguh Bencana, 20 Sekolah Jadi Prioritas

Pedomanrakyat.com, Maros – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros melalui Dinas Pendidikan terus menggenjot pemulihan sarana dan prasarana pendidikan pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah pada awal 2025. Upaya ini bukan hanya sebagai respons terhadap kerusakan fasilitas sekolah yang setiap tahun terancam banjir, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun infrastruktur pendidikan yang lebih tahan bencana.

Kepala Bidang Pembinaan SD, Asri, menjelaskan bahwa penyaluran mobiler anti-air dan rencana peninggian bangunan sekolah merupakan tindak lanjut instruksi Bupati Maros. Pemerintah daerah menargetkan proses belajar mengajar tetap berjalan meski wilayah sekitar sekolah terendam.

“Sekolah-sekolah di daerah rawan kita dorong memiliki fasilitas yang lebih tahan air agar kerusakan tidak terus berulang setiap musim hujan,” ujar Asri, Jumat (5/12/2025).

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP, Jamaludin, mengatakan bantuan mobiler untuk tingkat SMP masih dilakukan bertahap sesuai ketersediaan anggaran. Disdik juga telah memetakan sekolah paling rawan banjir untuk diprioritaskan dalam program peninggian bangunan.

“Beberapa SMP sudah masuk tahap perencanaan peninggian lantai dan struktur bangunan. Ini bukan hanya perbaikan, tetapi pencegahan kerusakan di masa mendatang,” jelasnya.

Data Dinas Pendidikan Maros mencatat sedikitnya 50 sekolah terdampak banjir, dengan 20 sekolah menjadi prioritas utama karena mengalami kerusakan terberat dan memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Sekretaris Disdik Maros, Zainuddin, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari rencana pembangunan sekolah ramah bencana. “Secara bertahap, sekolah di wilayah rawan akan memiliki struktur bangunan lebih tinggi, sistem drainase yang baik, serta perabot tahan air,” ujarnya.

Dengan langkah ini, Pemkab Maros berharap kualitas layanan pendidikan tetap terjaga dan risiko kerusakan fasilitas dapat ditekan, meski wilayah tersebut masih menghadapi ancaman banjir setiap tahun.

Berita Terkait
Baca Juga