Peneliti: Bumi Mungkin Dipenuhi Data Digital pada 2245
Pedoman Rakyat – Hasil studi baru memperlihatkan pertumbuhan data dari waktu ke waktu dan konsekuensi yang berpotensi menyebabkan bencana.
Seperti diketahui, saat ini manusia hidup di zaman yang kaya informasi, penggunaan media sosial tinggi, jadi hampir setiap manusia menghasilkan konten terkomputerisasi dalam jumlah yang mencengangkan setiap harinya.
Dikutip dari Okezone, dari saduran Space mele, Kamis (3/9/2020), IBM dan perusahaan riset teknologi lainnya telah memperkirakan bahwa 90 persen dari data digital dunia saat ini diproduksi dalam dekade terakhir saja.
Fisikawan Melvin Vopson dari Universitas Portsmouth di Inggris memulai analisisnya dimulai dengan fakta bahwa Bumi saat ini mengandung sekitar 10^21, atau 100 miliar miliar, bit informasi komputer.
Vopson kemudian menghitung berapa banyak lagi data yang mungkin ada di masa depan. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan tahunan 20 persen dalam konten digital, Vopson menunjukkan bahwa 350 tahun dari sekarang, jumlah bit data di Bumi akan lebih banyak daripada semua atom di dalamnya, yang jumlahnya sekitar 10^50 atau 100 triliun triliun triliun triliun triliun.
Hal ini membuat Vospon bertanya mengenai di mana manusia akan menyimpan informasi tersebut. Ia menyebut ini merupakan krisis yang tidak terlihat, karena benar-benar masalah yang tidak terlihat.
Sebelumnya dalam studi pada 2019 yang diterbitkan dalam jurnal AIP Advances, Vopson mengemukakan bahwa mungkin ada hubungan antara informasi dan massa. Dugaan tersebut bergantung pada persamaan terkenal E=mc^2 yang diturunkan Albert Einstein pada awal abad ke-20.
Dari situ Vospon dapat menghitung massa potensial dari sebuah bit informasi, sekira 10 juta kali lebih kecil dari sebuah elektron. Ini berarti bahwa massa informasi yang dihasilkan setiap tahun tidak signifikan, kira-kira sama dengan berat satu bakteri E.coli.
Tetapi dengan asumsi pertumbuhan 20 persen yang sama per tahun, setengah dari massa bumi dapat diubah menjadi data digital dalam waktu kurang dari 500 tahun. Lalu dengan asumsi tingkat pertumbuhan 50 persen, maka pada 2245 akan membuat separuh planet menjadi informasi.
Vospon berpikir salah satu cara untuk mengatasi masalah penyimpanan data dalam jumlah besar itu mungkin dengan mengembangkan teknologi yang akan menyimpan informasi di media non-material seperti hologram. (*)