Perhatikan! Begini Kriteria Penerima Insentif Guru Madrasah Bukan PNS
Pedoman Rakyat, Jakarta – Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani menyatakan, insentif yang akan diberikan bagi guru madrasah bukan pegawai negeri sipil (PNS) adalah guru yang memenuhi kriteria.
“Tunjangan insentif bagi guru bukan PNS pada RA/Madrasah disalurkan kepada guru yang berhak menerimanya secara langsung ke rekening guru yang bersangkutan,” ungkapnya.
Sementara Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan M Zain menambahkan, karena keterbatasan anggaran, insentif hanya diberikan kepada guru madrasah bukan PNS yang memenuhi kriteria dan sesuai dengan ketersediaan kuota masing-masing provinsi.
Adapun kriterianya, lanjut M Zain, adalah sebagai berikut:
Pertama, aktif mengajar di RA, MI, MTs atau MA/MAK dan terdaftar di program Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama (SIMPATIKA)
Kedua, belum lulus sertifikasi.
Ketiga, memiliki Nomor Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama dan/atau Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Keempat, guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan Kementerian Agama.
Kelima, berstatus sebagai guru tetap madrasah, yaitu guru bukan PNS yang diangkat oleh pemerintah/pemerintah daerah, kepala madrasah negeri dan/atau pimpinan penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk jangka waktu paling singkat 2 tahun secara terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di madrasah yang memiliki izin pendirian dari Kemenag serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru.
“Diprioritaskan bagi guru yang masa pengabdiannya lebih lama dan ini dibuktikan dengan Surat Keterangan Lama Mengabdi,” tegas M Zain.
Keenam, memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV.
Ketujuh, memenuhi beban kerja minimal 6 jam tatap muka di satminkalnya.
Delapan, bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA Kementerian Agama.
Sembilan, belum usia pensiun atau 60 tahun. “Ini akan diprioritaskan bagi guru yang usianya lebih tua,” sebut M Zain.
Kesepuluh, tidak beralih status dari guru RA dan Madrasah.
Kesebelas, tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain RA/Madrasah.
Keduabelas, tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif, atau legislatif.
“Terakhir, tunjangan insentif dibayarkan kepada guru yang dinyatakan layak bayar oleh Simpatika. Ini akan dibuktikan dengan Surat Keterangan Layak Bayar,” tandasnya.