PKM Lektor UMI Kembali Sasar Desa Sanrobone Takalar, Kali Ini Lakukan Pendampingan Public Speaking untuk Tokoh Masyarakat

Pedomanrakyat.com, Takalar – Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Lektor dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan pendampingan di Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Rabu (9/8/2023).
Kegiatan yang dilakukan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PKM Lektor UMI Makassar pada Tahun 2022 lali, di kabupatena Takalar, Sulawesi Selatan.
Kali ini, program kemitraan Lektor UMI Makassar mengambil tema “Pendampingan Public Speaking Bagi Tokoh Masyarakat Di Desa Sanrobone, Kabupaten Takalar tahun 2023.”
Tim Dosen Pengabdi Program PKM Lektor UMI Makassar.
Tim Dosen pengabdi pada program PKM ini di Takalar adalah masiing ; (1) Dr. Nur Setiawati, M.Ag. Ph.D sebagai Ketua, (2) drg. Chusnul Chotimah, Sp.Pros sebagai Anggota, dan (3) Nur Fadhillah Mappaselleng, SH. MH. Ph.D juga sebagai Anggota.
Kemudian, tokoh masyarakat sebagai Peserta Program Pendampingan Public Speaking. Di anataranya unsur-unsur Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Aparat, Desa Guru, Kepala Dusun dan Penyuluh Agama yang berada di desa Sanrobone.
Ketua Tim Pengabdi PKM Lektor, Dr, Nur Setiawati, M.Ag.Ph.D, mengharapkan melalui kegiatan ini para tokoh masyarakat mampu mendesain visi dan misi, mengkomunikasinya, dan mengarahkan seluruh element organisasi untuk bergerak menuju pada pencapaian visi misi tersebut.
“Jadi Pemimpin, kepemimpinan dan komunikasi kepemimpinan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam konteks komunikasi organisasi dan masyarakat,” beber Nur Setiawati.
Lanjut dia, pemimpin atau tokoh masyarakat adalah wajah organisasi atau komunitas yang dipimpinya, dalam setiap kesempatan interaksi, dan dalam waktu-waktu tertentu, orang-orang yang dipimpin menunggu pemimpin untuk berbicara.
“Mereka ingin mengetahui bagaimana pemimpinnya berbicara meyakinkan mereka untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, komunikasi para tokoh masyarakat atau pemimpin yang tepat dan efektif, pada waktu yang tepat, dapat mendukung mereka untuk menciptakan momentum yang berdampak positif.
“Dengan menggunakan public speaking secara efektif, para pemimpin ini mempengaruhi orang lain dan menggerakan mereka pada sebuah tujuan yang visioner,” beber Wakil Dekan IV FKG UMI Makassar.
Nur setiawati menjelaskan, pada program pengabdian tahun ini dilakukan dengan model pendampingan peningkatan Kapasitas Public Speaking secara Mandiri kepada peserta yang telah telah mengikuti pelatihan Public Speaking sebelumnya.
Di mana, setelah melakukan diskusi dan pendalaman program PKM, maka kemudian peserta diberikan Panduan untuk melakukan latihan secara madiri di wilayah aktivitas atau kegiatan kerja masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk melakukan praktek atau kegiatan public speaking.
“Diharapkan masing-masing peserta dapat mendokumentasikan praktek kegiatannya, kemudian melakukan evaluasi sendiri (mandiri) sesuai dengan panduan dan indikator pencapaian masing-masing peserta,” terangnya.
“Laporan hasil praktek public Speaking dan indikator pencapaian maisng-masing peserta kemudian dilaporkan ke TIM Dosen Pengabdi untuk nantinya akan dilakukan Diskusi dan Evaluasi secara bersama-sama,” lanjut Nur Setiawati.
Tim Dosen Pengabdi Program PKM Lektor UMI Makassar.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Sanrobone mengungkapkan, pihaknya sangat senang dengan adanya pelatihan public speaking sebelumnya, karena melalui kegiatan ini dirinya sudah mulai berani untuk tampil di depan umum.
“Walaupun apa yang saya sampaikan mungkin belum dimengerti atau belum dipahami atau tidak begitu penting, tapi saya sudah mulai berani untuk tampil bicara. Jadi itu yang saya rasakan, semacam keberanian, minimal untuk tampil untuk bicara,” beber salah satu Tokoh Masyarakat Sanrobone.
“Semoga ini bisa berlanjut untuk lebih memperkuat kepercayaan diri saya, serta kemampuan atau ketrampilan public speaking lainnya,” kuncinya.