Polbangtan Malang Gelar Konsolidasi 

Polbangtan Malang Gelar Konsolidasi 

Pedoman Rakyat, Jakarta – Polbantan Malang menggelar acara konsolidasi dalam rangka shared vision serta sosialisasi perubahan struktur organisasi dan personalia di ruang sidang lantai 3 Kampus I Polbangtan Malang, Selasa (11/5/2021).

Acara dilaksanakan secara tatap muka terbatas untuk jajaran unsur pimpinan, sebagai upaya menjaga protokol kesehatan, dan diikuti secara  virtual oleh seluruh pegawai Polbangtan Malang melalui aplikasi zoom meeting.

Direktur Polbangtan Malang Dr. Setya Budhi Udrayana mengatakan konsolidasi internal dibutuhkan untuk menyamakan pandangan serta menyatukan gerak dalam membangun Polbangtan Malang secara bersama.

Berangkat dari kondisi eksisting saat ini Polbangtan Malang menghadapi tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan keinginan agar memperoleh pengakuan masyarakat luas terhadap eksistensinya. Pengakuan pihak eksternal terhadap kompetensi mahasiswa dan kompetensi alumni, -yang tidak saja berupa hard skill akan tetapi sekaligus soft skill yang baik-, menunjukkan bahwa proses penyelenggaraan pendidikan di Polbangtan Malang dilaksanakan dengan baik.

“Pengakuan masyarakat terhadap mahasiswa, alumni dan institusi itulah yang menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Polbangtan Malang,” kata Uud, sapaan Dr Setya Budhi Udrayana.

Hal tersebut, lanjut dia, sejalan dengan apa yang disampaikan Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan RI) Prof. Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi vokasi Kementerian Pertanian harus mampu mencetak SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

Uud mengatakan, dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan vokasi disebutkan bahwa pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi keahlian terapan yang dalam struktur kurikulum 30% teori dan 70% kegiatan praktikum.

Ini tidak hanya dilakukan dalam bentuk tulisan dalam dokumen kurikulum, tetapi beraktivitas langsung di pada proses pembelajaran lapangan.

“Memperbanyak kelas di lapangan seperti yang sudah kita jalankan, akan diperkuat dengan muatan pembelajaran berbasis kondisi nyata, baik di masyarakat maupun dunia kerja,” terangnya.

Uud melanjutkan, pemberlakuan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga harus diadaptasikan dengan baik kepada seluruh civitas akedmika, termasuk tenaga penunjang pendidikan.

Dalam MBKM, kata Uud, terdapat kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan passion mereka dan dapat difasilitasi selama tiga semester, dalam 8 (delapan) ruang lingkup yang berbeda.

Dia menambahkan, unit-unit penunjang pendidikan yang dimiliki Polbangtan Malang, di antaranya: unit asrama mahasiswa, unit perpustakaan, unit teknologi informasi, dan unit teaching factory, harus dapat menciptakan atmosfer akademik yang baik dan dinamis dalam rangka penguatan hard skill dan soft skill mahasiswa.

Berita Terkait
Baca Juga