Polbangtan Malang Siapkan Pembelajaran Menyongsong MBKM 

Polbangtan Malang Siapkan Pembelajaran Menyongsong MBKM 

Pedoman Rakyat, Jakarta – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang ( Polbangtan) menggelar pra workshop persiapan penyelenggaraan pembelajaran semester ganjil tahun akademik 2021/2022 di Aula Sasana Giri Sabha Polbangtan Malang, Senin (7/6/2021). Hadir dalam acara tersebut seluruh wakil direktur, Kabag Umum, Dosen, asisten, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan tenaga kependidikan lainnya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan, saat ini kita akan mempersiapkan pembelajaran mahasiswa Polbangtan Malang secara tatap muka.

Direncanakan mahasiswa akan datang sekitar bulan ini, untuk itu segala aspek harus dipersiapkan. Segalanya akan disesuaikan dengan kondisi yang ada. 

“Termasuk protokol kesehatan di segala tempat harus kita terapkan,” ujar Uud, sapaan akrab Setya Budhi Udrayana.

Ia berharap pra workshop yang dilaksanakan selama dua hari, 7 – 8 Juni 2021 menghasilkan rancangan bersama tentang kurikulum adaptif yang nantinya akan mengarah kepada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristanti memaparkan bahwa dalam penyiapan pembelajaran tatap muka nanti harus mengatur pembelajaran untuk penguatan kompetensi mahasiswa selama Learn From Home (LFH), baik klasikal maupun praktik.

Selain itu juga perlu mengatur rancangan pembimbingan mahasiswa untuk menyusun proposal bisnis, sehingga maksimal pertengahan Juli untuk Pembelajaran Teaching Factory (TEFA).

Ia juga mengatakan perlunya merancang kurikulum adaptif untuk mengkombinasikan kebutuhan semester mendatang yang nantinya akan mengarahke MBKM.

Ketika mahasiswa hadir, lanjut dia, Polbangtan Malang akan mengakomodasi MBKM. Artinya mata kuliah yang ada di kurikulum 2018 tetap perlu diredistribusi kemudian reorientasi kembali supaya bisa menyesuaikan dengan kegiatan lain.

“Misalkan kegiatan kewirausahaan dan agribisnis yang dijalankan oleh mahasiswa tingkat 2,” ucapnya.

Novita berharap mahasiswa yang nanti akan masuk ke kampus sudah menggunakan kurikulum MBKM. Dalam MBKM, lanjut dia, garis besarnya adalah mahasiswa dibebaskan untuk belajar diluar program studi sebanyak 3 semester. Masing-masing semester 20 SKS. Artinya 60 SKS mahasiswa diberikan kebebasan untuk menempuh mata kuliah atau kompetensi diluar program studi.

“Rancangan untuk mahasiswa semester 5,6 dan 7, bebas memilih tetapi dengan pengawasan kita,” terangnya.

Dia berharap kalau struktur MBKM sudah fix/tetap, Polbangtan Malang akan mendaftarkan ke PD Dikti. Kalau sudah diterima PD Dikti berarti sudah resmi. “September kita sudah bisa menggunakan kurikulum 2021 yang full MBKM,” ucapnya.

Upaya persiapan pembelajaran yang dilakukan Polbangtan Malang sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Di mana proses pembelajaran di Polbangtan tetap harus berjalan dengan tetap memerhatikan ketetapan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Senada dengan Mentan SYL, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, pendidikan tetap bisa berjalan meskipun sedang mengalami pandemi Covid-19. “Justru ada hikmah yang bisa kita ambil bahwa arah pendidikan memang harus menuju sistem MBKM,” ujar Dedi. 

Berita Terkait
Baca Juga