Ratusan Warga Sapanang Pangkep Sulsel Tolak Rencana Pemilihan RT/RW
Pedoman Rakyat, Pangkep – Ratusan warga bersama tokoh masyarakat Kelurahan Sapanang kembali menggeruduk Kantor Lurah Sapanang, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Selasa (16/11) kemarin.
Dalam aksi ini, warga menuntut Lurah Sapanang agar menolak rencana pemilihan RT dan RW yang sudah ada.
Kedatangan massa tersebut, disambut Lurah Sapanang, H Ramli, Kapolsek Bungoro Kompol Badolahi, Kabag Ops Polres Pangkep, Kompol Ridwan Saenong dan Kabag Pemerintahan, Andi Irfan.
Salah satu warga Kelurahan Sapanang, Tamrin mengatakan, pihaknya memprotes sikap Lurah Sapanang atas keputusan yang diambilnya tanpa melalui musyawarah.
“Pada hari ini (16/11), kami bersama tokoh masyarakat mendatangi kantor lurah, memprotes sikap pak lurah yang menandatangani sepihak terkait surat pernyataan rencana pemilihan RT/RW, tanpa melakukan musyawarah terkait aksi kemarin yang menuntut pemilihan RW/RK yang juga memperjelas dana CSR kapan turun dari PT Semen Tonasa,” kata Tamrin.
Kabag Pemerintahan, Andi Irfan mengatakan, terkait masalah pemilihan RT dan RW serta Ketua Pokmas itu adalah hak prerogatif dari lurah.
“Belum ada aturan Perbupnya (peraturan bupati-red), sehingga keputusan dikembalikan ke pemerintah kelurahan tersebut,” ungkap Andi Irfan di depan masyarakat Sapanang.
Diketahui, sebelumnya, Senin (15/11), warga Kelurahan Sapanang yang tergabung dalam aliansi masyarakat untuk keadilan (AMUK) juga memprotes pengangkatan RT/RW yang ada, lantaran mereka menilai hal itu menyalahi aturan adminitrasi.
Sementara itu, Lurah Sapanang, H Ramli yang dikonfirmasi melalui telpon selulernya diterima oleh istrinya, lantaran Ramli sementara salat.
Lanjut dikatakan istrinya, masalah ini berawal saat pak lurah datang ke Kantor PT Semen Tonasa mempertanyakan dana CSR.
“Saat itu, bapak bertanya, kapan turun (dananya-red), namun pihak Tonasa tidak mau mencairkan dikarenakan salah satu ketua dari pengurus CSR itu masih yang dulu,” ungkap istri lurah ini di balik telpon.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini dari sumber yang enggan namanya disebut, mengatakan tak ada titik temu terkait nilai bantuan CSR ke pengurus forum di Kelurahan Sapanang, berhubung perusahaan tersebut dikabarkan mengalami penurunan anggaran sosial dari Semen Indonesia Group (SIG) di masa pandemi Covid-19.
“Bukan PT Semen Tonasa tidak mau mencairkan dana CSR-nya, namun saya kira ini ada miskomunikasi antara pihak manajemen PT Semen Tonasa dengan pengurus forum di Kelurahan Sapanang terkait nilai bantuan CSR yang diperuntukkan untuk desa ring satu perusahaan tersebut,” kata sumber.
Sekadar diketahui, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Semen Tonasa terkai dana CSR tersebut.