Serapan Anggaran Sangat Rendah, Danny Sebut Masih Masa Transisi
Pedoman Rakyat, Makassar – Pemerintah Kota Makassar menilai Serapan anggaran Pemkot Makassar hingga akhir Mei 2021 masih rendah. Walikota Makassar Danny Pomanto mengakui kondisi penyerapan anggaran yang rendah tersebut terjadi karena masih dalam momen transisi pemerintahan.
Sikap instansi yang bersangkutan juga belum maksimalnya pembelanjaan anggaran OPD menjadi penyebab rendahnya serapan anggaran. “Khusus untuk belanja, semua untuk Makassar Recover segera dibelanjakan. Ini sudah ada payung hukumnya,” ujar Danny
Menyikapi hal itu, sebagai bahan evaluasi, Danny Pomanto kemudian menekankan kepada semua perangkat daerah untuk melakukan percepatan. “Ini Dinkes saya lihat rendah juga, saya menjunjung tinggi transparansi, belanjakan cepat itu,” katanya.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar mencatat ada 30 instansi yang penyerapan anggarannya masih dibawah enam persen. Diketahui bahwa total serapan anggaran baru sekitar Rp303 milyar lebih atau 6,49 persen dari total APBD sebesar Rp4,677 triliun. Sedangkan untuk fisik 8,47 persen.
Realisasi serapan anggaran tertinggi yaitu Satpol PP dengan realisasi keuangan 18,07 persen dan fisik 18,07 persen. Selanjutnya ada 30 pengguna anggaran dengan daya serap terendah. Yang paling rendah Dinas Pertanahan dengan serapan baru 0,13 persen dan fisik satu persen.
Sementara itu, masih ada 4 instansi yang belum melaporkan, diantaranya bagian administrasi pembangunan, bagian ortala, bagian protokol dan bagian kesejahteraan rakyat. Danny Pomanto pun berharap hal ini menjadi stimulan untuk memperbaiki kinerja di triwulan kedua mendatang.
“Ini masih masa transisi kepemimpinan saya di triwulan pertama. Saya pahami masih ada beberapa hal yang perlu disosialisasikan kembali tapi ke depan saya berharap di triwulan kedua jauh lebih baik dari triwulan pertama ini,” tegas Danny.