Stres WFH,  Seorang Tante Aniaya Keponakan yang Tidak Mau Makan

Stres WFH,  Seorang Tante Aniaya Keponakan yang Tidak Mau Makan

Pedoman Rakyat, Tangerang Selatan – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, menjelaskan awal mula pengungkapan kasus Balita berinisial BM (4) dianiaya dengan cara dibanting oleh tantenya EW. Kejadian itu terjadi di rumah pelaku di Villa Bintaro Regency, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Kasus ini terungkap bermula dari guru korban yang mengetahui kejadian tersebut. Kanit PPA Polres Tangsel, Ipda Tita Puspita menjelaskan, kalau korban dalam kesehariannya juga diasuh oleh baby sitter. Korban adalah keponakan pelaku, disekolahkan di Taman Kanak – kanak.

“Berawal dari laporan dari guru korban bahwa mendapatkan video kekerasan yang dilakukan tersangka. Guru korban dikirimi video dari baby sitter,” ucap Kanit PPA Polres Tangsel, Ipda Tita Puspita dikonfirmasi, Sabtu (21/8/2021).

Tita menjelaskan, dari informasi sementara yang diperoleh dari saksi-saksi dan korban anak, bahwa kejadian penganiayaan itu, telah lama dialami korban. Hal itu, juga dibenarkan pengakuan pelaku EW.

“Dari pengakuannya ternyata sudah berlangsung sudah cukup lama. Sudah sering, menurut pengakuan dari tersangka, korban sering dilakukan tindak kekerasan itu sejak satu tahun lalu,” ucap dia.

Sementara itu, Tita menyebutkan, kalau korban saat ini dalam perawatan Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan.

“Anak dalam perawatan Dinas Sosial. Untuk hasil visum masih belum keluar, sementara terdapat luka lebam,” jelas dia.

Dari hasil pemeriksaan saksi – saksi dan keterangan pelaku, aksi penganiayaan yang dilakukan wanita karir itu, terjadi karena korban anak tidak mau makan. Selain juga pelaku merasa stres karena bekerja dari rumah (work from home).

“Dari pengakuan tersangka karena korban tidak mau makan, pengakuan tersangka juga sedang melakukan WFH, stres,” jelas Tita.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi yang juga perawat anak (baby sitter), bahwa rekaman video yang beredar di whatsapp itu, adalah kejadian sejak sebulan lalu. Dia memastikan, tindak kekerasan yang dilakukan tante korban itu, sudah berlangsung lama. “Itu (video beredar) kejadiannya sudah sebulan yang lalu,” ungkap dia.

Saat ini, anak keponakan korban kekerasan sang tante, juga sedang dalam pengasuhan Dinas Sosial Kota Tangsel. Tita menyebutkan, kalau anak berusia 4 tahun itu mengalami luka lebam pada beberapa bagian tubuhnya.

“Visum belum keluar hasilnya, tapi sementara terdapat luka lebam,” terang dia. 

Berita Terkait
Baca Juga