Survei LSI Denny JA: Elektabilitas IBAS Moncer, Budiman Meredup di Pilkada Lutim
Pedomanrakyat.com, Makassar – Lembaga Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil termuan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Luwu Timur 2024.
Kegiatan ini mengangkat tema “Isu Ekonomi, Pesona Penantang, dan Redupnya Petahana di Pilkada Lutim”, berlangsung di Hotel Harper Makassar, Rabu (31/7/2024).
Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman menuturkan, LSI telah melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 440 responden di seluruh Kecamatan di Kabupaten Luwu Timur.
“Dengan 440 responden, margin of error survei ini sebesar 4.8 persen. Survei dilakukan pada tanggal 3 hingg 9 Juni 2024,” kata Ikrama kepada awak media di Makassar.
Dimana kata Ikrama, kurang 4 bulan jelang Pilkada Bupati Lutim, elektabilitas penantang, Irwan bachri Syam (IBAS), telah malampaui bakal calon bupati petahana Budiman Hakim.
Bahkan kata Ikrama, elektabilitas bakal calon Bupati Lutim IBAS terpaut diatas angkat 10 persen dalam simulasi Head To Head dengan Petahana.
“Di survei LSI Denny JA Juni 2024, elektabilitas Irwan Bachri Syam 44,3 persen, terpaut 10 persen lebih dengan Petahana Bupati dalam simulasi dua pasang, dimana Budiman hanya mengantongi dukungan 33,2 persen,” tuturnya.
“Dengan data itu pertarungan pilkada Luwu Timur per hari ini hanyalah pertarungan head to head dua tokoh yaitu Budiman versus IBAS atau Pertarungan antara petahana dan Penantang,” lanjut Ikrama.
Ia juga membeberkan, secara teori dan pengalaman, tentunya IBAS lebih diuntungkan dengan statusnya sebagai penantang. Sementara Budiman dalam posisi yang lebih sulit, karena seharusnya memiliki elektabilitas tinggi sebagai petahana.
“Jadi 4 bulan jelang pilkada, elektabilitas Budiman yang kalah dari IBAS sebagai penantang, mengindikasikan bahwa publik Luwu Timur tak menginginkan kepemimpinan saat ini berlanjut. Mereka ingin perubahan dan pergantian kepemimpinan,” jelasnya.
Selain mengenai elektabilitas Cabup, survei LSI Denny JA pada Juni 2024 juga menunjukan bahwa isu ekonomi menjadi isu penting masyarakat Luwu Timur saat ini. Dimana, 28 persen menyatakan bahwa masalah ekonomi adalah masalah paling penting di Luwu Timur.
“Di susul masalah Pertanian, yang secara spesifik masalah pertanian juga berhubungan dengan aktivitas mereka dalam peningkatan nilai tambah ekonomi, sehingga jika ditabulasi masalah ekonomi diatas 50 persen,” beber Ikrama.
Masalah ekonomi yang krusial, tentu mempengaruhi aspek elektabilitas, di pengaruhi seberapa berhasil petahana akan mendongkrak atau menurun elektabilitasnya.
Adapun rinciannya yakni masalah ekonomi diangka 28 persen, pertanian 26,6 persen, infrastruktut 24,5 persen, kesehatan 4,8 persen, pelayanan 3,9 persen, lingkungan 3,4 persen, pendidikan 3 persen, keamanan 1,6 persen, sosial 0,7 persen, politik 0,7 persen, penegakan 0,5 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 2,3 persen.