Tak Ingin Jumawa Jadi Pemenang di Sulsel, Rusdi Masse Gagas “NasDem Mendengar”
Pedomanrakyat.com, Makassar – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Selatan menggelar diskusi interaktif, di NasDem Tower, Jalan Tanjung Bunga, Makassar, Senin (15/4/2024).
Diskusi ini mengangkat tema “NasDem Mendengar”. Menghadirkan tiga akademisi yakni Prof Firdaus Muhammad dari UIN Alauddin, Andi Ali Armunardo dari Unhas dan Andi Luhur Prianto dari Unismuh Makassar.
Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) mengatakan bahwa, kegiatan ini sengaja dibuat, karena kader NasDem ingin mendengar masukan dan saran.
“Kami ini semua yang ada di NasDem Sulsel hanya pekerja lapangan, kami butuh masukan, saran dari orang-orang pintar,” kata Rusdi Masse.
Anggota DPR RI ini menuturkan bahwa, walaupun Partai NasDem memenangkan Pemilu pileg. Namun untuk Pilkada mendatang, NasDem tentu tidak ingin salah calon.
“Kita butuh wejangan dari kita sebagai akademisi. NasDem mungkin KK Tobo paling tua, yang lainnya anak mudah dan Prof harus mengakui bahwa kami jagoan di lapangan,” terangnya.
“Makanya Kami ingin padukan apa yang kita kerjakan di lapangan dengan apa yang kita dapatkan,” tambah RMS.
Akademisi dari Unhas Andi Ali Armunardo menuturkan bahwa, kemenangan Partai NasDem ini tentu memicu reaksi berantai dan tentu hal pertama yang tersundul adalah Pilkada.
“Karena kemenangan ini misalnya denggan 18,22 persen bisa mencalonkan (Gubernur) sendiri,” kata Ali.
Olehnya itu kata Ali, Partai NasDem punya banyak pilihan sekenario. “Tentu sekarang di NasDem pilihannya banyak sekali,” bebernya.
Akademisi dari UIN Alauddin Makassar Prof Firdaus Muhammad menyebutkan, kemenangan di pemilu merupakan sejarah yang luar biasa atas capaian NasDem di Sulsel.
Firdaus juga memuji, kegiatan Diskusi Interaktif yang bertema “NasDem Mendengar” yang digagas oleh Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse.
“Salah satu pekerjaan yang berat sekarang adalah mendengar, tapi ternyata NasDem punya program itu,” terang Prof Firdaus.
Prof Firdaus menuturkan bahwa, sebagai pemenang Pemilu di Sulsel, Partai NasDem harus menyandingkan antara legislatif dan eksekutif.
“Masa kita menang di Sulsel, kita kuasai legislatif, tidak bisa memikirkan eksekutif. Masa NasDem sebagai pemenang, tapi tidak jadi Gubernur,” jelasnya
“NasDem sebagai pemenang itu, harus memikirkan bahwa kita juga harus menguasai eksekutif,” sambungnya.
Akademis Unismuh Makassar Andi Luhur Prianto menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi kunci kemenangan Partai NasDem di Sulsel.
“Pertama kemampuan mengkreasi momentum. NasDem bisa menciptakan momentum yang partai lain tidak bisa. Kedua soal politik kemanusiaan,” ujar Luhur.
Sehingga kata Luhur, secara simbolik partai ini tidak meninggalkan pemilihnya, tidak meninggalkan masyarakat.